16 Jul 2013

Tarawih Pertama di Balai Indonesia bersama KMII (Dakwah Jepang Bag-3)

jamaah tarawih perdana di balai indonesia
KMII atau Keluarga Masyarakat Islam di Indonesia, bisa dibilang adalah organisasi yang terbesar dan cukup dikenal bagi masyarakat Indonesia di Jepang. Awal mula kehadirannya dimotivasi kebutuhan untuk penyelenggaraan ibadah secara bersama-sama, seperti sholat Jumat dan Sholat Ied. Lambat laun KMII terus berkembang bahkan menjadi organisasi dakwah yang bukan saja menjaga kualitas keimanan masyarakat Indonesia di Jepang, namun juga berupaya untuk mengenalkan agama Islam ke masyarakat Jepang bersama dengan komunitas muslim dari negara lainnya seperti Pakistan, India dan Bangladesh misalnya.

Apalagi saat Ramadhan tiba, sudah menjadi kebiasaan dari KMII setiap tahunnya mengundang ustadz dari Indonesia untuk lebih menyemarakkan Ramadhan di Jepang, antara lain dengan berbagai kegiatan seperti :     Shalat Tarawih berjamaah, yang diakhiri dengan ceramah dari ustadz undangan asal Indonesia., lkemudian ada juga Diskusi setiap Ahad  Ramadhan yang dilanjutkan dengan buka bersama, kemudian  Pengajian muslimah, setiap hari Jumat siang, dan tentu saja penggalangan Zakat Infaq dan Sadaqah dan pelaksanaan    Shalat Idul Fitri. Untuk Ramadhan ini saja, tercatat KMII telah mengundang beberapa ustadz dari Indonesia untuk bergantian mengisi kegiatan tersebut, masing-masing : KH Amal Fathullah Zarkasy dari Gontor, Ust Budi Setiawan Haiban, Dr. Din Syamsuddin, Mohammad Ali Azis, Ustd Faisal Kunhi, MA. Seluruh kegiatan Ramadhan KMII di atas, sebagian besar dilaksanakan di Balai Indonesia yang berada dalam satu komplek dengan Sekolah Republik Indonesia Tokyo di Meguro.

Ada yang sedikit unik dan berbeda dari KMII untuk Ramadhan tahun ini. Yang pertama adalah langkah positif untuk memberikan kontribusi pada kaum muslimin Jepang tentang penentuan awal akhir Ramadhan, KMII menggagas diskusi tentang hal tersebut bahkan mendatangkan pakar dari Indonesia Prof. Dr. Syamsul Anwar, ketua Majlis Tarjih Muhammadiyah. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman serta kualitas penentuan awal Ramadhan di Jepang. Langkah lainnya adalah KMII juga menetapkan awal akhir Ramadhan dengan pertimbangan-pertimbangan khusus. Suatu hal yang bisa dibilang cukup 'berani' mengingat masalah ini di Indonesia juga cukup banyak menguras energi di tengah umat.

bersama ketua KMII sekaligus Atase Pertanian
Saya sendiri tidak secara khusus dijadwalkan dalam kegiatan Ramadhan KMII tahun ini, tapi pada Senin 8 Juli yang lalu karena ustadz pengisi dari gontor belum hadir, tiba-tiba Ketua KMII sekaligus Atase Pertanian KBRI Jepang, Dr. Arman Wijonarko menghubungi saya via PKPU Jepang untuk bisa menjadi imam tarawih dan mengisi ceramah perdana di Balai Indonesia. Bahkan untuk memastikan, pak Arman pun turun langsung menjemput saya dari Otsuka, hingga susah bagi saya untuk membuat alasan menolak yang cukup meyakinkan. Akhirnya, tarawih perdana dan ceramah pun dilaksanakan dengan diakhiri sesi tanya jawab yang cukup menarik. Jumlah jamaah masih belum seberapa, mengingat sebagian masyarakat masih bingung kapan memulainya. Namun itu semua tak menyurutkan semangat yang hadir, terlihat begitu jelas dalam wajah nan ceria menyambut bulan mulia.

Semoga bermanfaat dan salam optimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar