20 Jul 2013

Pengajian Kimochi Masjid Assalam Okachimachi (Dakwah Jepang Bag-4)

Peserta pengajian Kimochi
Pengajian rutin pekanan Kimochi termasuk yang populer bagi kalangan masyarakat muslim Indonesia di Tokyo. Digelar setiap ahad dengan salah satu pembicara rutinnya adalah ustadz Jaelani, Lc, seorang alumnus Yaman yang menjadi imam Masjid Hiro'o dan pengajar kampus semacam LIPIA di Tokyo ini. Masjid Assalam terletak di bilangan Okachimachi, sedangkan nama pengajian Kimochi bukan berasal dari nama tepung khas jepang, tapi adalah singkatan dari Kajian Islam Okachimachi.

Pagi itu Ahad 7 Juli jelang Ramadahan, Pengajian Kimochi mengundang saya untuk memberikan Tausiyah motivasi jelang Ramadan. Itu adalah hari Kedua keberadaan saya di Jepang dalam rangkaian dakwah ramadhan PKPU, setelah hari sebelumnya menikmati suasana Kitakami di belahan utara pulau Honshu. Sebagaimana biasa, saat tausiyah saya mengingatkan tentang hal-hal yang harus diupayakan agar Ramadhan yang akan cepat berlalu membawa kesuksesan dan keberkahan dalam diri. Saat sessi tanya jawab seorang peserta yang kalau tidak salah mahasiswa S3 bertanya, apakah di bulan Ramadhan kita benar-benar harus konsentrasi ibadah dan meninggalkan aktifitas lainnya. Saya mencoba menjawab dengan apa yang sejarah Islam telah catatkan, bahwa kemenangan-kemenangan justru sering dicapai oleh kaum muslimin dalam bulan Ramadhan. Jadi ibadah dalam bulan Ramadhan bukan terbatas kita tertunduk khusyuk di masjid semata. Bahkan bukankah Rasulullah SAW justru menyukai -secara umum- untuk bergerak keluar melayani umat dan sahabat, dari pada itikaf di masjid Nabawi selama satu bulan, dalam riwayat dua bulan. Tapi memang perlu diakui bahwa para ulama, saat Ramadhan banyak yang menutup aneka pelajaran fiqhnya, dan mengganti dengan tadabbur Al-Quran saja.

Kare Ayam Pakistan
Unik dan menarik, pengajian diakhiri dengan makan siang bersama, karena memang belum masuk Ramadhan. Menu yang disajikan adalah kare ayam khas pakistan dengan nasi kuning yang menggoda. Peserta makan dengan lahap penuh semangat, mengingat cuaca di luar siap menyambut dengan hangat membakar. Di sela-sela agenda makan, sholat dan istirahat saya sempat berbincang dengan salah satu pengurus masjid, beliau bercerita bahwa masjid ini di buat oleh seorang warga Pakistan, bisnisman, yang berharap bahwa masjid ini menarik minat muslim warga jepang asli. Mengingat banyak masjid yang didirikan oleh saudara-saudara India, Pakistan, Bangladesh, tapi sangat kental nuansa adat dan budaya kedaerahan sehingga warga muslim jepang sering kikuk dalam memakmurkannya. Khusus masjid Assalam ini, memang sejak awal dibuat dan didesain agar warga muslim Jepang bisa enjoy dalam memasuki dan memakmurkannya.

Selamat berjuang untuk pengurus masjid Assalam Okachimachi, dan semoga pengajian Kimochi terus istiqomah menebar manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar