23 Jul 2016

Liputan : Gerakan Subuh Jamaah Nasional di Masjid Nurul Huda UNS


SOLO, (Panjimas.com) – Hari   Jumat- Sabtu  (4-5 Desember 205) bertempat di Aula Utama Masjid Nurul   Huda UNS, Kegiatan Malam Bina Ruhiyah dan Gerakan Shubuh Jamaah Nasional [GSJN] kembali dilaksanakan. Jumat malam Ba’da Shalat Isya, tampak ratusan jamaah mengikuti   kajian, yang kali ini mengangkat tema tentang Kepemimpinan Islam. Hadir   sebagai narasumber beliau, Ketua Majelis Ulama Indonesia [MUI] Kota Solo, Prof.Dr. dr.H. Zainal Arifin Adnan dan Ustad Hatta Syamsudin, Lc yang dikenal luas sebagai trainer dan pendiri gerakan ‘Indonesia optimis’.

Meskipun tidak sebanyak 2 agenda GSJN sebelumnya, seluruh peserta dengan tertib dan khidmat mengikuti rangkaian acara Malam Bina Ruhiyah dan GSJN 3 kali ini hingga Qiyamul Lail dan Shalat Shubuh. Ketua Panitia GSJN 3, Achmad Azis Alfian mengemukakan bahwa, “Dari 1000-an pesertadi GO [Grand Opening] hingga sekarang tersisa 300-400 orang, hal itu bukanlah sebuah fitrah yang patut dimaklumi, justru harus ada yang dievaluasi dari keberjalannnya.”ujarnya.

Menjelang PILKADA Serentak di bulan Desember ini, besok Rabu [9/12/2015], sebagaimana diketahui hal itu menentukan pergantian kepemimpinan di tiap daerah, maka sudah selayaknya seorang Muslim haruslah tahu bagaimana memilih sosok pemimpin.

Ustad Hatta Syamsudin, Lc menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria yang seharusnya menjadi dasar bagi umat untuk menentukan siapa sosok yang akan memimpinnya, diantaranya beliau menyebutkan,

Pertama, dan mendasar adalah pemimpin itu haruslah seorang Muslim. kriteria lain sebagaimana disebutkan Ustad Hatta adalah ‘adil’, yakni menempatkan segala sesuatunya berdasarkan kebutuhannya.

Kedua, seorang pemimpin itu haruslah seseorang yang berani karena seorang pemimpin akan dihadapkan dengan banyak permasalahan yang harus diputuskan dalam waktu singkat, segala risikonya harus berani ditanggung, sementara tidak semua pihak menyukai keputusannya.

Ketiga, carilah sosok yang sederhana, apa adanya, tapi bukan sekadar sebagai pencitraan, “Atau siap lapar, tapi juga siap kenyang, siap tidur di hotel bintang lima, tapi juga harus siap tidur di Masjid tanpa alas”, begitu kiranya perumpamaan Ustad Hatta Syamsudin, Lc.

Ia menambahkan bahwa pun dengan sosok Rasulullah SAW yang tidurnya hanya beralaskan kain kasar, sementara Kisra Raja Persia dan Kaisar Romawi yang tidur beralaskan sutra

Keempat, pilihlah pemimpin yang suka bermusyawarah, dan tak lupa, pemimpin haruslah seseorang yang cinta dan peduli kepada rakyat yang dipimpinnya, misalnya, salah satu yang telah dicontohkan Sahabat Rasulullah SAW adalah “blusukannya” Umar bin Khattab ra di malam hari untuk melihat secara langsung kehidupan rakyatnya, hingga akhirnya ia menemukan seorang gadis anak penjual susu yang melarang Ibunya mencampurkan air ke dalam susu yang mereka jual dan kelak dari gadis itulah lahir sosok luar biasa Umar bin Abdul Aziz.

Ustad Hatta Syamsudin, Lc, menegaskan bahwa “seorang Muslim   tidak   semestinya   enggan berbicara tentang   kepemimpinan, justru   para   Ulama harus berada di barisan terdepan untuk menciptakan pemimpin yang paham dengan nilai-nilai keislaman, sebab yang banyak kita temui adalah banyak terdapat pemimpin Muslim, namun banyak   pula   dari mereka yang tidak amanah

Sementara itu, beliau   Ustadz   Prof. Dr. dr. H. Zainal   Arifin   mengemukakan   ungkapan menarik   misalnya, “Berani nggak kalian bilang,   Siapa   yang   bisa   dipercaya   di   Indonesia sekarang?”, maka jawabannya, “hanyalah aku!”. Maka   sebagai   umat   yang   dikaruniai Quran, umat   Islam seharusnya  mampu   mencetak     sejarah   terbaiknya   sebagaimana sejarah-sejarah   yang   ditorehkan     para   pemimpin Muslimin sebelumnya. Tidak perlu menuntut orang lain untuk memulai, karena kita sejatinya juga Pemimpin. Teruslah perbaiki diri, akhlak, dan perkaya pribadi kita dengan ilmu dan amal. “, demikian kata Ketua MUI Solo itu.

Gerakan Shubuh Jamaah   Nasional [GSJN] III ini diselenggarakan atas kerjasama Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus [FSLDK], Biro Asistensi Agama Islam UNS, dan JN UKMI UNS. [IZ]

sumber : http://www.panjimas.com/news/2015/12/08/ulama-harus-berada-dalam-barisan-terdepan-untuk-cetak-pemimpin-paham-nilai-nilai-keislaman/

1 komentar: