18 Agu 2013

Blusukan Dakwah di Matsuyama, Shikoku (Dakwah Jepang Bag-11)

peserta kajian MICC

Istilah blusukan biasanya identik dengan daerah pelosok pedesaan atau pojok-pojok perkotaan sebagaimana yang saat ini santer terdengar di banyak media. Tapi blusukan dakwah ke Matsuyama kali ini, -dalam rangkaian safari dakwah PKPU 1434 H - bukan berarti kota ini terletak jauh di pedalaman, namun memang posisinya berada di pulau Shikoku, sebelah selatan pulau Honshu, pulau utama di Jepang dimana Tokyo dan kota-kota besar lainnya terletak di dalamnya.

Perjalanan ke Matsuyama diawali dari wilayah Yamaguchi, naik kereta peluru menuju Okayama selama sekitar 1,5 jam, kemudian pindah kereta limited express (setara argo bromo) menuju Matsuyama. Beda dengan di Indonesia, setiap pulau di Jepang sudah dihubungkan dengan jembatan, bahkan rel kereta api. Jadi menyebrang lautan bukan dominasi mobil lagi, bahkan kereta api pun menjalaninya. Dari pulau Honsu menuju Kyushu bahkan, rel kereta api melewati bawah laut, menembus gelombang bak tongkat Musa.

Di Matsuyama, rekan-rekan mahasiswa Indonesia beraktifitas dakwah dan keislaman bergabung dengan mahasiswa lainnya dari Malaysia, Mesir dan negara lainnya, dalam wadah MICC (Matsuyama Islamic Culture Centre) yang diketuai oleh bro Dede Heri Yulianto dan wakilnya bro ABe dari Jogja. Alhamdulillah saya berkesempatan mengunjungi dan menginap di markas MICC yang juga berfungsi menjadi masjid di daerah tersebut. Saat ini teman-teman di MICC tengah mengupayakan proyek pembangunan masjid khusus yang jauh lebih besar, dan kabarnya proposal yang diajukan ke Saudi sudah mendapatkan sinyal positif, semoga Allah SWT memudahkan.

di depan istana samurai
Kegiatan safari dakwah PKPU di Matsuyama berupa agenda Kajian jelang Ifthor di salah satu Hall dekat kampus, dan setelah ifthor panitia meminta untuk kembali diisi, kali ini tentang Keluarga Sakinah. Maklum saja, karena ternyata di Matsuyama ini cukup banyak mahasiswa doktoral yang membawa keluarganya. Namun karena waktu singkat jelang isyak dan tarawih, kajian keluarga sakinah kita buat edisi ringkasnya dari yang semestinya.

Alhamdulillah, perjalanan di Matsuyama begitu berkesan, secara khusus di pagi hari saya ditawari untuk jalan-jalan menikmati objek wisata di kota tersebut. Yang terkenal di Matsuyama ada dua, yaitu kawasan onsen (mandi air panas) dan juga istana pendekar samurai (kuil). Saya memilih yang kedua yaitu, Matsuyama Castel yang unik nan menarik karena terletak di atas perbukitan. Terima kasih kepada pak Irwan Setiawan yang telah menemani bahkan mengabadikan dalam bentuk gambar. Sukses berkah untuk semua rekan di Matsuyama.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar