15 Jun 2012

Pelajaran dan Hikmah Isra Mikraj

Setiap akhir Rajab kita akan melewati peringatan sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Isra Mikroj. Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan kemuliaan menghadap Allah SWT untuk menerima perintah shalat secara langsung. Maka atas ijin Allah SWT diperjalankanlah beliau di malam hari dari masjidil haram di Mekkah, menuju masjidil Aqsho di Palestina, untuk kemudian dilanjutkan perjalanan vertikal atau mikraj menuju sidrotul muntaha. Sebuah perjalanan mulia yang ditempuh dalam waktu hanya satu malam, hingga kemudian banyak kaum kafir Qurays yang semakin membangkang setelah mendengar cerita tersebut dari rasulullah SAW.

Indah sekali Al-Quran menjawab pembangkangan mereka dengan kalimat tasbih di awal ayat : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS Al-Isra 1)

Setiap muslim harus berupaya mengambil pelajaran dari setiap peristiwa, terlebih momentum penting Isra Mikraj ini. Karenanya  yang dimaksud dengan peringatan Isra Mikraj yang setiap tahun terus berulang ini, adalah upaya untuk saling mengingatkan dan memperdalam makna dan hikmah yang ada seputar peristiwa tersebut. Peringatan Isra Mikraj bukanlah sebuah perayaan yang mengharuskan ritual-ritual atau kegiatan khusus tanpa makna, namun sejak awal hendaknya diniatkan untuk menggali hikmah yang terpendam dari peristiwa bersejarah tersebut. Secara sederhana, ada beberapa hal yang bisa kita serap dari rangkaian peristiwa yang begitu lengkap dipaparkan dalam kitab-kitab siroh nabawiyah tersebut, antara lain sebagai berikut :

Pertama : Memahami Keutamaan Sholat
Konten utama Isra Mikraj adalah perintah Sholat, yang diturunkan secara langsung kepada Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan keutamaan dan kekhususan ibadah sholat, dibandingkan perintah ibadah lainnya yang biasa turun melalui perantara malaikat Jibril as. Dalam paparan peristiwa tersebut juga kita patut bersyukur sepenuhnya, karena umat Islam diberikan keringanan sholat ‘hanya’ lima waktu dalam sehari, setelah pada awalnya kewajiban sholat turun dengan jumlah 50 waktu sehari. Tentu saja pemahaman kita akan betapa utamanya ibadah sholat, harus diikuti dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas sholat kita. Jangan sampai terindikasi sebagimana disebutkan dalam Al-Quran : “ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya” (QS Al-Maun). Lalai yang disebutkan dalam ayat bisa diartikan : meremehkan waktu sholat, tidak konsisten berjamaah, maupun tidak memelihara kekhusyukan dalam sholat.

Kedua : Memahami Keutamaan Rasulullah SAW
Didalam riwayat Muslim, Rasulullah SAW menceritakan bagaimana beliau mengimami para nabi –termasuk Nabi Ibrahim as- di masjidil Aqsho saat malam isro tersebut. Hal ini menunjukkan keutamaan Rasulullah Muhammad SAW, sebagai pemimpin para nabi, dan risalah yang dibawanya adalah risalah penutup yang menyempurnakan ajaran agama-agama langit sebelumnya. Pada titik inilah kita seharusnya bertambah keimanan dan juga kecintaan kita kepada Rasulullah SAW dan ajaran Islam yang dibawanya.

Ketiga: Memahami Keutamaan Masjidi al-Aqsho
Dalam peristiwa Isra Mikraj kita memahami bahwa masjid al-aqsho menjadi bagian tak terpisahkan dari masjid-masjid yang dimuliakan dalam Islam, yaitu Masjidul Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Rasulullah SAW dalam hal ini juga mengingatkan :  “Tidak boleh menyiapkan perjalanan secara khusus kecuali pada tiga masjid : masjidku ini (nabawi), masjid haram dan masjid aqsha (HR Muslim) “. Karena inilah, peringatan Isra Mikraj sudah seharusnya menjadikan kita untuk lebih peduli dengan apa yang terjadi di Palestina saat ini, baik tentang kependudukan Israel atas Masjidil Aqsho, maupun pengusiran dan penderitaan kaum muslimin di sana yang hingga saat ini masih terus terjadi.

Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk dapat mengambil ibrah dari setiap peringatan-peringatan peristiwa bersejarah, terkhusus pada waktu yang dekat ini, yaitu Isra Mikraj. Wallahu a’lam bisshowab

*artikel dimuat di rubrik Tausiyah Suara Merdeka Suara Solo Jumat 15 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar