4 Mei 2011

Inilah 5 Salah Paham tentang Romantis (Bagian 1)

Salah satu yang sering saya sampaikan di awal training keluarga Romantis adalah : Meluruskan pemahaman tentang romantis. Saat kita ditanya tentang apa arti romantis ? Maka akan banyak jawaban yang berkelebat di dalam benak kita, dan rata-rata semua akan memberikan arah yang sama tentang pemaknaan romantis. Masalahnya berikutnya adalah, karena cara pandang tentang romantis yang salah itulah yang terkadang menjauhkan kita dari romantis. Berikut beberapa salah kaprah seputar makna romantis yang membuat kita semakin jauh dan kurang bersemangat dari romantis yang sebenarnya.

Pertama : Mengganggap Romantis itu Mahal

Anggapan ini muncul karena agenda romantis itu identik dengan serangkaian kegiatan yang menghabiskan biaya, baik dari skala kecil seperti memberikan hadiah coklat dan bunga yang romantis, atau makan malam yang diterangi lilin berdua, atau bahkan jalan-jalan di pinggir pantai dan pegunungan. Semua rangkaian kegiatan di atas tentu saja membutuhkan banyak biaya. Sehingga pikiran sederhana akan mudah menyimpulkan, jika ingin romantis harus kaya terlebih dahulu, atau minimal mengumpulkan sekian harta, untuk kemudian bersenang-senang bersama pasangan. Duh .. kalau seperti ini kita memahaminya, pasti wajarlah jika akan muncul judul buku orang miskin dilarang romantis !

Anda bisa hitung sendiri jumlah dana yang harus disiapkan jika kita termasuk yang bermadzhab romantis itu mahal seperti di atas. Untuk sebuah makan malam kuliner yang berkesan minimal kita harus mengeluarkan 100.000,- berdua, di tempat yang mungkin minimalis. Lalu bagaimana dengan agenda romantis lainnya yaitu jalan-jalan di pinggir pantai atau tepi jurang bak film-film india menyapa kita ? Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk sewa kamar hotel atau villa pegunungan ? Romantis yang mahal semacam ini seharusnya cukup ada di sinetron-sinetron dan film India, karena teramat banyak yang belum bisa mengaplikasikannya di dunia nyata.

Lalu bagaimana sebenarnya romantis murah meriah yang bisa kita jalankan dengan mudah sepanjang hari ? Mari kita buka lembar inspirasinya dari rumah tangga manusia mulia Rasulullah SAW. Tidak perlu harus ke luar rumah untuk mendapatkan romantis hari ini, cara sederhanya adalah dengan makan dan minum sepiring atau segelas berdua. Inspirasi kita kali ini adalah dua riwayat berikut :

Dari Aisyah RA, ia berkata : Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam “ (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod)

Dari Aisyah Ra, ia berkata : Aku biasa minum dari gelas yang sama ketika haidh, lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya  di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur, dan riwayat lain yang senada dari Muslim.)

Proses makan dan minum berdua cukup melambungkan romantis kita dengan murah meriah. Apalagi jika ditambah dengan saling menyuapi antara suami istri sesekali-sesekali, saat hati saling ingin mengobati rindu misalnya, yakinlah disana ada pahala yang menanti :

Dari Saad bin Abi Waqosh ra berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “ Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu “ (HR Bukhori  dan Muslim)

Bersambung Bagian 2

Semoga bermanfaat dan salam optimis.

3 komentar:

  1. usul, judul tanpa kata "inilah". biar tidak monoton

    BalasHapus
  2. terima kasih atas usulannya,
    saya juga usul ... bagaimana kalau komentar tidak pakai "anonim" biar tidak monoton juga :-D

    BalasHapus
  3. Makasih,, akhirnya tahu juga deh aku maksudnya.. :)

    BalasHapus