14 Mei 2012

Optimalisasi Keberkahan Pagi Hari

Semua sepakat kita menemukan energi baru setiap pagi. Ada ketenangan dan kekuatan baru yang siap kita gunakan untuk menyambut hari baru setelah bangun tidur. Allah SWT memang menjadikan malam sebagai tempat istirahat dari berbagai penat. Mengistirahatkan jasad dan fikiran kita yang senantiasa terlunta-lunta mengais kenikmatan dunia. Karenanya setiap pagi kita bersyukur diberikan kembali kehidupan dan ketenangan dalam memulai hari. Mari bersyukur seraya merenungkan kembali firman Allah SWT : “ Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha “ (QS AlFurqon 47)

Pagi hari adalah waktu yang diliputi keberkahan, sebagaimana Rasulullah SAW sebutkan dengan jelas dalam doanya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad : “ Ya Allah berkahilah umatku di pagi hari mereka” (HR Ahmad). Karenanya, momentum pagi yang berkah ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mewarnai awal pagi hari dengan  ragam aktifitas yang baik dan dianjurkan dalam Islam.  Apa sajakah aktifitas tersebut ?

Pertama : Memperbanyak Dzikir
Banyak anjuran dan keutamaan berzikir dalam waktu-waktu tertentu khususnya pagi dan sore hari. Namun khusus pagi hari, bagi mereka yang mendapatkan kesempatan shubuh berjamaah dan keluangan dalam waktu, maka dianjurkan untuk menyempurnakan dzikirnya dari mulai setelah sholat shubuh, hingga sholat Dhuha. Rasulullah SAW menjanjikan amaliyah seperti ini setara dengan haji dan umroh. Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang sholat subuh berjamaah kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari, lalu ia sholat dua raka’at dhuha, maka ia akan memperoleh pahala haji dan umrah.” (HR Tirmidzi)

Kedua : Berkumpul bersama Sahabat dan Keluarga
Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW kurang menyukai berbincang-bincang dan berkumpul di malam hari, apalagi jika tanpa alasan yang jelas. Hal ini karena beliau terbiasa beristirahat di awal malam untuk kemudian bangun sholat tahajjud di sepertiga malam yang terakhir. Namun hal ini tidak berlaku untuk pagi hari. Suasana sejuk dan syahdu akan memudahkan kita dalam bercengkrama menjalin ukhuwah, baik antara keluarga, tetangga maupun sahabat. Rasulullah SAW pun mempunyai kebiasaan semacam itu, untuk senantiasa dekat dengan para sahabat. Dari Jabir bin Abdullah ra, beliau menceritakan bahwa Rasulullah SAW biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Apabila matahari terbit, beliau SAW (meninggalkan tempat shalat).  Dulu para sahabat biasa berbincang-bincang  mengenai perkara jahiliyah, lalu mereka tertawa. Sedangkan beliau  hanya tersenyum saja.” (HR. Muslim )

Ketiga : Segera Melakukan Aktifitas
Keberkahan pagi hari harus segera disambut dengan kesiapan memulai aktifitas, baik mencari ilmu maupun mencari rejeki. Seorang sahabat di Madinah yang bernama Shohr al ghomidi, disebutkan dalam riwayat imam Ahmad sebagai seorang pedagang, ia tidak pernah mengirim agennya kecuali pada pagi hari. Maka hasilnya ? hartanya menjadi banyak sekali sampai diibaratkannya ia tidak tahu  lagi dimana harus menyimpannya. Karena keberkahan inilah maka banyak ulama memakruhkan tidur di pagi hari, karena dianggap sebagai amaliyah yang tidak produktif. Dalam kitab Zaadul Maad diriwayatkan bahwa Ibnu ‘Abbas, suatu ketika melihat seorang anaknya tidur pada waktu pagi. Maka ia membangunkannya dengan kakinya, seraya berkata : ”Bangun, engkau tidur saat Allah membagi rejeki untuk hamba-hambaNya”.

Akhirnya, mari kita senantiasa berupaya mengawali pagi yang penuh berkah dengan ragam amal kebaikan, yang juga akan memberikan kita semangat menjalani lika-liku kehidupan pada waktu berikutnya. Semoga Allah SWT memudahkan

*artikel dimuat di rubrik Tausiyah Suara Merdeka Suara Solo, Jumat 11 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar