30 Apr 2010

Optimalisasi Sholat

Setiap hari kita menjalani sholat lima waktu. Setiap kita pasti mendambakan bisa menjalankan sholat-sholat tersebut dengan optimal, agar kita bisa merasakan buah dari keberkahan sholat yang digambarkan dalam firman Allah SWT : “ Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar “ (QS Al-Ankabut : 45).  Jelas tersirat dari ayat tersebut, bahwa sholat kita seharusnya mampu menjaga diri kita dari perbuatan dosa. Bukan sekedar sholat penggugur kewajiban saja. Namun kenyataan menunjukkan hal berbeda, betapa banyak orang yang sholat tapi masih terasa ringan dalam berbuat maksiat dan dosa. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk berusaha meniti langkah dalam mengoptimalkan  sholat kita. Setidaknya ada tiga langkah optimalisasi sholat yang perlu kita renungkan dan praktekkan dalam sholat kita sehari-hari, antara lain sebagai berikut : 

Pertama : Optimalisasi dari sisi awal waktu
Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”  (QS An-Nisa 103). Sholat adalah kewajiban yang terikat dengan waktu. Karenanya, menjadi langkah terbaik bagi seorang muslim untuk menjalankannya di awal waktu. Dalam riwayat Bukhori , Rasulullah SAW  pernah ditanya oleh Ibnu Mas’ud tentang amal yang paling dicintai oleh Allah SWT, maka yang pertama beliau sebutkan adalah : “sholat pada waktunya”. Sebaliknya, bagi mereka yang meremehkan waktu sholat dengan menunda-nunda, diancam dengan kecelakaan di akhirat nanti. Allah SWT berfirman : “ kecelakaan bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) yang lalai dari sholatnya “ (QS Al-Maun 4-5).  Rasulullah SAW juga mencela sekelompok munafik di Madinah yang menunda-nunda waktu sholat ashar hingga menjelang terbenamnya matahari.

Kedua : Optimalisasi dari sisi berjamaah
Langkah optimalisasi sholat berikutnya adalah menjaga sholat kita agar senantiasa berjamaah. Hukum sholat berjamaah bagi kaum laki-laki adalah sunnah muakkadah yang hampir mendekati wajib. Dari sisi pahala dan keutamaannya, tak kurang Rasulullah SAW menyatakan dalam haditsnya : “Sholat berjamaah lebih utama  pahalanya dari pada sholat sendirian, sebanyak dua pulun tujuh derajat” (HR Bukhori Muslim). Selain menambah pahala, dengan sholat jamaah pun kita bisa merasakan hikmahnya berupa penguatan ukhuwah antara kita, tetangga atau rekan kerja.

Ketiga : Optimalisasi dari sisi Kekhusyukan
Langkah berikutnya adalah menjaga kekhusyukan sholat kita. Syeikh Muhammad Ali Tonthowi mengartikan  khusyuk sebagai : ketakutan dalam hati kepada Allah SWT, yang terlihat pada anggota badan, menjadikannya tenang dan merasakan bahwa ia berdiri menghadap Allah SWT.
Kekhusyukan dalam sholat adalah salah satu indikasi keberuntungan seorang yang beriman. Allah SWT berfirman : “sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) yang khusyuk dalam sholat-sholat mereka “ (QS Al-Mukminun 1-2). Untuk mendapatkan kekhusyukan tentu banyak hal yang harus kita upayakan, seperti : memahami fungsi dan hikmah sholat, mengenal keagungan Allah, dan tentu saja dengan memahami ucapan dan doa yang kita lantunkan dalam sholat kita.

Akhirnya, semoga sholat yang kita jalani setiap hari tidak lagi menjadi hiasan dan penggugur kewajiban. Tetapi menjadi momentum yang dinanti-nanti untuk dijalani dengan optimal, agar mendapatkan buah dan berkahnya, di dunia maupun akhirat. Semoga Allah SWT memudahkan. Wallahu a’lam bisshowab.



*dimuat dalam Rubrik Tausiyah Jumat Suara Merdeka Suara Solo 30 April 2010

2 komentar:

  1. semakin kita ingin khusu' pikiran semakin kemana-mana. Barang yang hilangpun akan bisa ketemu bila sedang sholat

    BalasHapus