7 Jun 2020

Minumlah Kopimu seolah Anda berada di Al Aqsha

Judul di atas sebenarnya adalah kampanye sosial yang sukses diusung oleh komunitas muslimah Qatar yang tergabung dalam lembaga women4aqsha, pada Januari hingga Februari 2020 yang lalu, sebelum pandemi Corona datang.
Tujuan kampanye ini adalah mengingatkan tentang permasahan masjid Al-Aqsha, agar kaum muslimin senantiasa menyadari dan mengingat atas apa yang terjadi Palestina. Bentuk sederhananya, adalah bekerjasama dengan kafe-kafe ternama khususnya di Dhoha, dimana mereka menyediakan gelas kopi yang bernuansa masjid Al-Aqsho, lengkap dengan tulisan-tulisan mengingatkan permasalahan Al-Aqsho.
Diantara tulisan tersebut antara lain : " Mikraj Rasul Kita dari Bumi menuju Langit ", " Disana Kisah Bermula dan Kiblat Pertama", " Selama hatimu mencintainya, maka yakinlah Engkau akan memasukinya, maka berusahalah mewujudkannya". " Sungguh Aqsho adalah soal Aqidah", dan " dari Aqsho kami berasal, dan ke Aqsho kami akan kembali".
Para pengunjung kafe kemudian menikmati kopi dengan gelas-gelas tersebut, sambil menyaksikan video-video yang menceritakan tentang sejarah dan permasalahan al-Aqsho secara menyentuh, sehingga mereka merasakan seolah-olah tengah minum kopi di sekitar Al-Aqsho.
Tidak lupa para pengunjung juga diminta memfoto gelas kopi mereka dan mengkampanyekan di media sosial masing-masing dengan caption yang berisi dukungan. Tak diduga kampanye sosial ini diminati banyak millenial muda di Qatar, terbukti masa kampanye di perpanjang hingga Februari, dan juga jumlah kafe-kafe yang bekerja sama semakin meningkat.
Terbukti, bahwa mengingatkan generasi millenial muslim terkait Al-Aqsho, tidak hanya sebatas melalui forum-forum kajian dan tabligh akbar, namun juga bisa melalui kampanye-kampanye ringan di media sosial yang menyentuh keseharian generasi muda hari ini.
Salah satu tulisan di gelas kopi dalam kampanye tersebut, yang paling populer adalah ungkapan : " Yakinlah, kita akan minum kopi di pangkuan Aqsho, tanpa musuh dan tanpa penjajahan mengancam".
Semoga harapan ini juga ada dalam dada kita semua, tentunya dengan segenap upaya mewujudkannya, lahir dan batin. Kita juga bisa meniru semangat Teuku Umar saat mengatakan sehari sebelum menemui syahidnya : "beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid (besok pagi kita akan minum kopi di Meulaboh atau aku akan mati syahid)".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar