24 Des 2015

Download Powerpoint Fiqh Berlibur dan Bersantai (update)

Pagi itu sahabat Hanzholah tak seperti biasanya, saat Abu Bakar ra menanyakan kabar padanya, ia justru menjawab : Hanzholah telah munafik !. Abu Bakar pun tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Apa pasal hati Handzholah risau tak terkira ?. Dia takut masuk dalam golongan munafik karena merasa mendua hatinya. Saat bersama majlis Rasulullah SAW dan mendengarkan nasehat-nasehat kenabian, merasakan kekhusyukan yang luar biasa hingga seolah neraka dan surga ada dihadapannya. Namun saat pulang ke rumah dan bertemu sang buah hati, anak istri tercinta, kekhusyukan itu hilang begitu saja. Berganti dengan canda tawa nan bahagia. Apakah ini pertanda kemunafikan ?

Lebih unik lagi, saat mendengar penjelasan Hazholah ternyata Abu Bakar justru merasakan hal yang sama persis, yaitu khusyuk saat bersama nabi, dan lalai saat bersama keluarga bercanda dalam tawa. Maka keduanya pun segera menemui Rasulullah SAW, untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

Maka ketika keduanya pun sudah menemui Rasulullah SAW dan mengutarakan kerisauan dalam hati mereka, Rasulullah SAW dengan bijak mengatakan : “ Demi Allah, sekiranya kalian bisa merasakan (khusyuk) terus-terusan sebagaimana saat bersamaku, atau saat berdzikir, niscaya para malaikat akan menyalamimu di tempat tidur dan jalan-jalan. Akan tetapi, ada waktunya (khusyuk) dan ada waktunya (bersantai bersama keluarga)  (diulang tiga kali)“ (HR Muslim).  Sebuah jawaban yang sederhana, namun mengandung sindiran yang telak bagi kedua sahabat tersebut. Seolah-olah Rasulullah SAW menyindir tajam: kalian ini masih manusia, bukan malaikat !. Seandainya kalian bisa 24 jam terus-terusan khusyuk, mungkin malaikat datang menyalami kalian seraya mengucapkan : Selamat bergabung dalam komunitas malaikat !!

 Dari jawaban Rasulullah SAW juga kita diberikan kelonggaran dalam membagi aktifitas kita dalam seharian, yaitu ada waktu untuk beribadah dan khusyuk kepada Allah SWT, dan ada waktu juga untuk bercanda bersama keluarga. Beliau sendiri tentu mempunyai banyak kisah "bercanda" dan bermesraan bersama keluarga beliau, yang sangat menginspirasi dan mencerahkan kita semua.

Maka hari-hari ini saat libur akhir tahun menjelang, perlu kiranya kita kembali menelaah tentang pandangan Islam tentang berlibur dan bersantai, tentunya secara khusus bersama keluarga. Banyak aktifitas "bersantai" yang bisa kita programkan, apalagi jika kemudian kita tambahkan unsur-unsur mengingat Allah, maka tentu akan menjadi lebih berkah nan manfaat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :  “segala sesuatu yang di dalamnya tidak ada dzikrullah adalah sia-sia, kecuali empat hal : mencandai istrinya, melatih kudanya, belajar memanah dan belajar berenang (HR An Nasai)

Berikut pembahasan seputar Fiqh Berlibur dan Bersantai versi update, bisa Anda dapatkan dan download di link berikut.

DOWNLOAD POWERPOINT :

http://www.4shared.com/file/DejsA1r9ce/Fiqh_Berlibur_dan_Bergembira__.html?

semoga bermanfaat dan salam optimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar