10 Mar 2013

Pagi Hari yang Romantis : Lari Bersama Pasangan

Pagi hari memang selalu romantis. Suasananya menjanjinkan ketenangan hati yang bisa dinikmati berdua. Sayang untuk dilewatkan begitu saja. Maka sesekali, keluarlah berdua sejenak di pagi hari saat mentari belum utuh menampakkan diri. Melangkah berdua dengan tangan terayun bersama plus udara pagi yang perawan, hati siapa yang tak merindukan ?. Belum lagi jika Anda bersabar sejenak, menanti terbitnya mentari dari tempat yang agak lapang. Anda akan menyaksikan dua keajaiban ciptaan Tuhan ; sinar  malu-malu sang mentari pagi dan keanggunan wajah bidadari yang merasuk sanubari. Keduanya adalah nikmat Allah yang diberikan pada Anda pagi ini. Allah SWT berfirman : " Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi shubuh apabilan fajrnya mulai menyingsing "  (QS At-Takwir : 17-18). " dan malam ketika telah berlalu, dan subuh apabila mulai terang "(QS Al-Mudattsir 33-34)

Jika Anda menginginkan nuansa romantis lainnya, maka inspirasi rumah tangga nabi kembali bisa menjadi panduan. Tinggal bunyikan peluit perlombaan, anda dan pasangan saling berjuang untuk siapa yang lebih dahulu sampai tujuan. Bukan untuk saling mengalahkan, tapi untuk membuktikan siapa yang pantas mendapat hadiah ciuman. Lomba lari antar pasangan bukan inspirasi lomba dari barat, jauh di waktu lampau, pasangan surga nan romantis ini telah melakukannya. Simak inspirasinya dalam riwayat panjang penuh kesan berikut :

Dari Aisyah ra, bahwa dia pernah bersama Rasulullah saw dalam suatu perjalanan sedang dia adalah seorang wanita muda (Dia berkata : Aku belum gemuk). Lalu beliau saw berkata kepada sahabat-sahabat beliau, “ Berlombalah kamu!”. Kemudian beliau berkata (kepadaku) : Marilah kita berlomba.”. Maka aku dapat mendahului beliau dalam berlari. Tetapi sesudah itu, aku bepergian pula dengan beliau, lalu beliau berkata kepada sahabat-sahabat beliau : Berlombalah ! Kemudian beliau berkata (kepadaku) : Marilah kita berlomba !. Dan aku lupa terhadap peristiwa yang terjadi pada masa lalu, padahal sekarang badanku sudah gemuk, lalu aku berkata : “Bagaimana aku dapat mendahuluimu wahai Rasulullah, sedangkan keadaanku seperti ini ?”. Beliau berkata : “ Marilah kita lakukan ! “. Kemudian aku berlomba dengan beliau, lalu beliau mendahului aku, kemudian beliau tertawa seraya berkata : “ Ini untuk menebus kesalahanku dalam lomba yang lalu “ ( HR Ahmad, Abu Dawud (2578) Ibnu Majah (1979))



Jangan ragu untuk menjalankannya. Semoga bahagia dan salam optimis Ahad pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar