19 Mar 2013

Download Powerpoint Urgensi dan Peran Masjid pada Zaman Nabi

Pelatihan Manajemen Masjid IKADI-Pemkot Solo
IKADI Solo bekerja sama dengan Pemkot Surakarta menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Masjid/Musholla pada 13-15 Maret yang lalu. Saya diminta menjadi salah satu pembicara dengan tema : Sejarah, Urgensi dan Peran Masjid pada Zaman Nabi. Mungkin harapannya adalah, peserta mempunyai gambaran ideal dan prototipe bagaimana sesungguhnya peran fungsi pada zaman awal keislaman. Mengingat, sebagian besar masjid saat ini baru bisa mengakomodasi satu fungsi, yaitu sebagai tempat ibadat namun kurang dari sisi lainnya.

Masjid pada jaman Rasulullah SAW memang dipastikan menjadi pusat dari segala aktifitas baik kemasyarakatan maupun pemerintah. Rasulullah SAW tidak berkantor secara khusus atau menempati istana tersendiri untuk memimpin rapat maupun menerima utusan dari negara sahabat. Beliau cukup stand by di masjid dan mengatur setiap urusan di dalamnya. Urgensi dan peran sebuah masjid dalam masyarakat Islam menjadi sebuah kepastian yang tak bisa ditunda dan dipungkiri. Karenanya, saat pertama kali tiba di Madinah, proyek pertama Rasulullah SAW paska hijrah adalah bersegera mendirikan masjid. Proyek lainnya yang tak kalah penting adalah mempersaudarakan antara muhajirin dan anshor, dan juga menyusun konsensus Piagam madinah yang dijunjung dan dihormati setiap elemen warga madinah, termasuk di dalamnya kaum Yahudi.

Selain berbicara tentang peran masid jaman nabi, saya juga sedikit mencermati beberapa permasalahan kontemporer yang terjadi di beberapa masjid antara lain : masjid yang hanya didirikan di dalamnya tiga waktu saja ( maghrib, isya dan shubuh), artinya adzan resmi dan sholat hanya pada waktu tersebut karena di siang hari praktis masjid sepi tanpa ada yang menunggui atau meramaikan. Masalah lain terkait masjid yang full terkunci rapat selain saat shalat, sehingga banyak yang tidak bisa masuk untuk sholat ketika waktunya terlambat. Masalah lain juga yang terjadi biasanya ketidakkompakan antara takmir masjid yang sudah tua dengan remaja masjid yang ingin inovatif dalam program-programnya.Begitupula tidak lupa permasalahan pendanaan masjid, ada yang berhasil mengumpulkan banyak bahkan menumpuk dana kas ratusan juta tak tersentuh dengan kegiatan yang signifikan, dan ada pula yang masih senantiasa kekurangan, bahkan saat idul adha pun tak menyelenggarakan penyembelihan kurban. Masalah lain yang tak kalah mengganggu tentu saja adalah perbedaan aliran keagamaan yang dianut jamaah masjid ataupun internal pengurus masjid. Semua masalah tersebut, tanpa niatan dan pemahaman yang baik, tentu masih akan selalu mengganggu.

Apapun, semua permasalahan masjid hendaknya menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus berupaya menjadikan masjid sebagai tempat rujukan dan tempat kesayangan kaum beriman, sebagaimana itu terpampang begitu lugas pada zaman awal keislaman. Sebuah riwayat mengungkapkan :


اَلْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ تَقِيٍّ وَتَكَفَّلَ اللهُ لِمَنْ كَانَ الْمَسْجِدُ بَيْتَهُ بِالرُّوْحِ وَالرَّحْمَةِ وَالْجَوَازِ عَلَىالصِّرَاطِ اِلَىرِضْوَانِ اللهِ اِلىَالْجَنَّةِ.

“Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintas shirathal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga” (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abu Darda ra).

Bagi sahabat Indonesia optimis, silahkan mengunduh presentasi sederhana kami, untuk kemudian dimanfaatkan dan disebarkan.

DOWNLOAD POWERPOINT URGENSI & PERAN MASJID ZAMAN NABI

http://www.4shared.com/file/vVprM-a2/Fungsi_Masjid_Zaman_Nabi.html

Semoga bermanfaat dan salam optimis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar