24 Apr 2013

Habibie & Ainun : Genre Baru Romantis Sejati non Picisan

Jauh sebelum film Habibie & Ainun dirilis dan booming di tengah masyarakat, khususnya kaum muda penggemar film romantis, saya dan istri telah menikmati bersama edisi buku yang berupa tulisan penghilang gundah ala Profesor Habibie tersebut. Jadi tulisan ini bukan sekedar ikut meramaikan dengan euforia film Habibie dan Ainun yang penontonnya mencapai 3 jutaan orang sampai saat ini. Di sela-sela bergantian membaca buku tersebut, kami pun mendiskusikannya khususnya pada tema-tema tertentu yang menyentuh dan menarik seperti : bagaimana ibu Ainun memilih untuk kembali berkarir sebagai ibu dan istri saat telah memiliki kedudukan di RS Jerman sebagai salah satu dokter anak di sana.  

Hal lain yang kami diskusikan dengan penuh takjub adalah bagaimana sisi religius keluarga Habibie, khususnya dalam buku disebutkan berulang-ulang bagaimana ibu Ainun mempunyai kebiasaan membaca satu juz Al-Quran setiap hari. Kebiasaan yang luar biasa dan begitu menggugah mengingat kesibukan pasangan tersebut dalam kesehariannya. Sayang episode baca Al-Quran dan religiusnya pasangan ini tidak banyak -bahkan tidak ada- ditampilkan secara khusus dalam edisi film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini. 

Tema lainnya yang begitu jelas terungkap dalam buku ini, dan menjadi salah satu muatan utama dalam film adalah tentang ditutupnya IPTN pada masa krisis ekonomi 1997 sebagai syarat persetujuan peminjaman dana IMF. Hal yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan, baru dua tahun berlalu kebanggaan kita atas terbang perdananya pesawat N250 pada 10 Agustus 1995 sebagai hadiah 50 tahun kemerdekaan. Ada tangan-tangan internasional yang jelas tak menginginkan Indonesia tampil menjadi negara besar dengan industri penerbangannya. Lima belas tahun yang lampau kita menjadi negara yang disegani karena IPTN dan Habibienya, Saat ini, kita hanya bisa remuk redam mendengar sebuah perusahaan penerbangan yang dengan bangga membeli hampir 230 pesawat Boeing 797 yang dikatakan terbaru dan tercanggih. Sejatinya IPTN setelah keberhasilan N-250 dijadwalkan akan menghasilkan N2130 yang memuat penumpang lebih besar dan diperkirakan akan laris manis dipasaran daripada Boeing 797 sekalipun. Sederhananya, IPTN ditutup karena akan membuat pesawat jenis tersebut yang menjadi idola penerbangan hari ini.

Tema besar lainnya yang menjadi dasar penulisan buku ini adalah cinta kasih dan romantisme antara Habibie dan Ainun. Karena itulah sekilas yang terlihat dari edisi filmya, dan yang mungkin dicari oleh para generasi muda adalah sisi romantisme. Tetapi perlu diperjelas dan ditegaskan, bahwa romantisme ala Habibie Ainun ini tentu sangat berbeda dan jauh berbeda dengan kisah romantisme yang kita kenal saat ini. Maaf beribu maaf, hampir semua novel atau kisah yang dianggap romantis di dunia barat dan timur mengisahkan satu tema yang sama : kematian dan kasih tak sampai. Tak ada kisah pernikahan, berkeluarga dan kesuksesan yang penuh kebahagiaan. Yang ada adalah bunuh diri, kegilaan, kematian dan semacamnya. Tanpa melebih-lebihkan, lihat saja romantis yang diperkenalkan dalam Romeo dan Juliet dari Barat, atau kisah Laila Majnun dari Timur, atau bahkan Tenggelamnya kapal van der wijk, Siti Nurbaya dari negeri kita sendiri, romantis yang didengungkan adalah kisah cinta kasih yang tak sampai berujung pernikahan, apalagi kesuksesan dalam kehidupan.

Inilah yang saya sebut dengan genre romantis sejati non picisan yang ada dalam kisah Habibie dan AInun. Cinta kasih keduanya begitu indah berwujud dalam sebuah hubungan pernikahan, bahkan dilanjutkan dengan kebersamaan dan kekompakan, menelurkan banyak prestasi dan kesuksesan, bahkan hingga mengantarkan sang kepala keluarga menjadi Presiden RI yang ketiga. 

Selamat tinggal kisah romantis picisan yang menyedihkan. Kita tunggu kisah romantis lainnya yang menyemangati dan memotivasi. Semoga bermanfaat dan salam optimis.

1 komentar:

  1. Wah, saya belum sempat lihat filmnya, tapi klihatannya menarik untuk di tonton..
    mungkin memang ceritanya cukup berbeda dengan kisah2 romantis yang lain.. :)

    BalasHapus