8 Nov 2012

Berbagi Inspirasi bersama Mahasiswa Mahad An-Nu'aimy

Mereka datang dari seluruh penjuru negeri. Sebagian besar dari mereka bahkan resmi dikirim organisasi dakwah, pesantren di daerahnya masing-masing, untuk menimba ilmu dakwah dan syariah di An-Nuaimy, untuk kemudian kembali pulang sebagai dai. Dua tahun menempa diri dengan perkuliahan berbahasa arab, plus satu tahun program intensif tahfidzul quran, rasa-rasanya cukup bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan dakwah di daerah. Tapi mereka tidak mencukupkan diri dengan apa yang diterima di perkuliahan. Semangat mereka melampaui keterbatasan yang ada. Maka serangkaian agenda dan aktifitas keorganisasian pun tak luput menjadi santapan sehari-hari. Mereka tahu persis medan dakwah di daerah tidak hanya berbekal teori, tapi juga ketrampilan, karakter dan jam terbang berorganisasi. Maka di An-Nuaimy, mereka selalu haus akan agenda-agenda menempa ilmu dan mengambil inspirasi.

Itulah yang saya rasakan selalu, saat berkesempatan untuk berkunjung di Mahad An-Nuaimy di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saya yang awalnya hanya sekedar ingin kembali bertegur sapa dengan sahabat-sahabat lama alumnus Sudan yang menjadi pengajar di sana, akhirnya beberapa kali diminta untuk mengisi motivasi bagi teman-teman mahasiswa An-Nuaimy. Tentu sebuah kehormatan dan kebanggan tersendiri bagi saya pribadi, berkesempatan berbagi inspirasi dan motivasi pada teman-teman calon dai yang akan tersebar di seluruh penjuru negeri. Pada kesempatan pertama saya diminta memberikan materi seputar kepenulisan, dan kesempatan berikutnya pada September yang lalu seputar kiat sukses dalam kehidupan, khususnya dalam masa-masa perkuliahan di kampus. Dalam sesi-sesi tersebut, semangat para mahasiswa dengan mudah kita tangkap melalui banyaknya pertanyaan dan tanggapan saat sessi tanya jawab berlangsung. Bahkan di luar itu masih banyak juga yang mengirimkan sms pertanyaan lebih lanjut kepada saya. Dan kebanggaan itu bertambah saat beberapa dari mereka yang telah pulang ke daerahnya, ternyata masih teringat dengan saya dan mengirimkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan.

September kemarin saya sedikit menyinggung tentang passion, adalah hal-hal yang kita lakukan dengan penuh "keikhlasan" dalam arti begitu enjoy dan menikmati. Saya tekankan bagaimana kita membuat passion kita selaras dan bermanfaat untuk dakwah. Beberapa hari kemudian sebuah sms terkirim dengan pertanyaan gundah : ustadz, passion saya adalah menggambar kartun seperti manga ala jepang. Bagaimana bisa diselaraskan untuk dakwah ? . Saya membalas sms dengan tersenyum sambil membayangkan dakwah yang luas nan indah. Wallahu a'lam bisshowab


Salam optimis dan semoga bermanfaat !

3 komentar:

  1. Keren bangga saya tadz.. kuliah di Nuamy... salam semangat :)

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah,, saya alumni Nu'aimy Ustadz,, dan juga alumni MABA Solo... Saya penikmat sejati indonesiaoptimis :) selalu optimis kalo diminta isi materi coz bisa download di indonesia optimis.. Hhhehe,, Jazakumullah khair Ustadz..

    Program buku ramadhan tahun depan masih ada tidak Ustadz??

    BalasHapus
  3. @muhaedi dan anonim : oke lanjutkan istiqomah belajarnya ya

    BalasHapus