5 Apr 2011

Inilah Peran Wanita dalam Keuangan Keluarga (Bagian 4)


Peran berikutnya yang juga sangat penting adalah, mengalokasikan dana untuk sedekah. Mengingatkan suami saat harta dan penghasilan bertambah, bahwa ada hak orang lain di dalamnya. Saling menguatkan dan mengingatkan itulah kuncinya. Karena setiap orang terkadang lalai dan lemah dengan nikmat yang di dapat. Ada kalanya suami merasa telah bekerja keras dengan sepenuh keringat dan usahanya sendiri, lalu merasa lebih berhak untuk mengelola dana yang didapatnya tersebut. Inilah kesombongan yang bisa menjerumuskan di kemudian hari. Bukankah nikmat sehat dari Allah SWT yang membuat kita bisa terus berkarya hari ini dalam rangka mengais rizki ?

Terkadang suami membutuhkan penguatan, terkadang pula sang istri yang harus diingatkan. Kisah sahabat Said bin Amir bisa menjadi rujukan bagi kita semua.  Sang Suami adalah gubernur pada masa pemerintahan Umar yang ternyata masuk catatan daftar orang-orang miskin yang layak disantuni. Maka mendengar hal ini, Umar pun segera berinisiatif memerintahkan anak buahnya untuk memberikan subsidi fresh money kepada Said bin Amir.

Tentu ini adalah pemberian yang halal dari seorang Amirul Mukminin, diambil dari harta baitul maal sebagai kafalah dan musa’adah bagi seorang gubernur yang alim dan miskin. Namun  tidak bagi Said bin Amir, pemberian ini bisa berarti lain baginya.

Setelah membuka bungkusan yang berisi uang dinar yang begitu banyak. Ia terperanjat dan mengucapkan kalimat istirja’ ( inna lillahi wa inna ilaihi rojiun). Sebuah kalimat yang segera membuat istrinya tersentak dari arah belakang, lalu mencoba menelisik apa sebenarnya yang telah terjadi pada suaminya.  “ Apa yang terjadi suamiku, apakah Amirul Mukminin meninggal dunia ? . Suaminya menjawab masih dalam kondisi bergetar : “ Bahkan lebih besar dari itu, dunia telah datang kepadaku untuk merusak akhirat kita “. Istrinya pun tanpa ekspressi segera menimpali ringan : “ jika memang demikian, lepaskan saja  “

Kemudian Sa’id mengambil keranjang miliknya dan meletakkannya di tempat yang lapang. Dia mencegat satu pasukan Muslimin dan memberikan semuanya kepada mereka. Melihat hal tersebut, istrinya sempat berujar bernada wajar , “Sekiranya saja engkau mengambil sebagian dari harta itu, tentu dapat kita gunakan untuk kebutuhan kita.”

Maka Suaminya pun berkata bijak dengan nada menggoda , “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sekiranya salah seorang dari para wanita penghuni surga memperlihatkan diri kepada para penghuni bumi, maka seisi bumi akan dipenuhi aroma minyak kasturi.’ Demi Allah, aku benar-benar tidak akan memilihmu dengan mengabaikan mereka.” Maka istri Sa’id pun terlihat setuju penuh tersipu malu .

Inilah kehidupan keluarga yang silih berganti. Terkadang suami berat hati melepas rejeki yang dikaisnya dengan penuh usaha dan tenaga, terkadang  pula sang istri yang merasa sayang berbagi dengan yang lainnya. Saling menguatkan dan mengingatkan, itulah kuncinya. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar