25 Apr 2011

Inilah 5 Tips Romantis Suami Istri (Bagian 2)


Setelah postingan sebelumnya tentang  pernyataan cinta yang akan membuat Istri Anda berbunga-bunga, maka langkah berikutnya yang juga sederhana adalah : pujian dan sanjungan yang tulus dari dalam hati.  Kita semua meyakini bahwa semua orang punya kelebihan bukan ? Bahkan kita juga masih ingat betapa saat pernikahan dahulu kita merasa bahwa pasangan kita adalah yang paling segalany dari wanita lainnya. Inilah yang harus kita munculkan kembali, pengakuan akan kelebihan pasangan dan mengungkapkannya dengan sebuah pujian dan sanjungan.

Lalu apa bedanya dengan rayuan gombal ?  Jelas beda dan jangan sekali-kali mencoba menyamakannya. Rayuan gombal yang bertebaran keluar dari muda-mudi yang sedang asyik masyuk pacaran, tidak pernah akan sama dengan pujian dan sanjungan seorang suami kepada istrinya. Yang satu menebar kata-kata indah dengan penuh hasrat pendekatan dan memiliki, yang satu adalah penilaian jujur dari pengalaman bergaul dalam keseharian. Sederhananya yang satu subjektif karena hasrat yang menggelora, dan yang satu objektif buah dari cinta yang penuh kesadaran akan kekurangan dan kelebihan.

Rumah tangga Rasulullah SAW selalu pantas jadi panutan. Sebuah gambaran pujian dan sanjungan , bisa berawal dari suami ke istri ataupun sebaliknya. Inilah yang kita temukan dalam kisah turunnya wahyu yang pertama. Setelah kepulangan beliau dari kejadian yang mendebarkan itu, sepenuh gundah dan gelisah melanda hati manusia yang mulia tersebut. Khadijah pun telah siap menyambutnya dalam pangkuan dan pelukan hangat, seraya memberikan sanjungan untuk memberikan ketenangan pada sang suami. Khadijah berkata pada Rasulullah SAW : Sesungguhnya, engkau telah menyambung tali persaudaraan,  engkau suka memikul beban orang lain, engkau suka memenuhi kebutuhan orang tak punya, engkau suka memuliakan tamu, dan engkau senantiasa membela kebenaran” ( HR Bukhori dan Muslim ).

Pujian dan sanjungan yang tulus, tidak berlebihan, sungguh akan merawat mesra dan meruntuhkan kebekuan rutinitas dalam rumah tangga kita. Lalu apa yang bisa kita puji dari pasangan kita ? Sungguh, jika kita gagal mencari kebaikan dan kelebihan dari istri kita, maka justru itulah kekurangan kita sesungguhnya. Maka carilah kebaikan yang barangkali sudah anda rasakan sejak lama, atau tersembunyi karena tertutupi kesombongan dan keangkuhan di dada kita. Berikan pujian dan sanjungan meski dalam hal teknis yang tiap hari bisa berulang. Saya beri contohnya jika Anda masih kebingungan. Secangkir teh di pagi hari yang disuguhkan dengan senyuman, bisa Anda komentari dengan sejumput pujian : “ Subhanallah,  belum pernah rasanya menikmati teh seenak ini “ . Atau bahkan sambal pedas di makan siang pun bisa Anda sebutkan : “ sambelnya mantap dan maknyus ! “.  Lihatlah, tidak harus kita memuji dan menyanjung hal-hal yang justru akan membebani dan memberatkan istri kita.  Pujian yang terlampau filosofis bisa berarti akan membebani atau justru malah dipahami sebagai sindiran halus yang tajam ditujukan kepadanya.

Maka pandai-pandailah Anda memuji, dengan sesuatu yang wajar dan tidak berlebihan. Yang jika Anda menyampaikan, istri pun akan merasa itu benar-benar sebuah kesungguhan, bukan rayuan gombal apalagi sindiran tajam. Contoh sederhananya , jika istri Anda sedang bingung dengan program diet pelangsingan badan, jangan katakan kepadanya : “ duh .. istriku langsing sekali nih ..”. Pujian dan sanjungan semacam itu hanya menambah raut cemberut yang tak menguntungkan kita semua.

Yang terakhir, dalam pujian dan sanjungan sungguh ada pengakuan ketulusan akan prestasi dan kelebihan pasangan.  Jangan sampai yang terjadi sebaliknya, pujian dan sanjungan yang membuat seseorang lalai dan bermalas-malasan. Tidak menyadari setiap kekurangan, karena setiap hal yang dilakukan tidak pernah dievaluasi dengan baik. Jika semua kesalahan dan kekurangan selalu diikuti dengan sanjungan, maka benarlah sabda Rasulullah SAW yang menasehati kita : “ Berhati-hatilah dalam menyanjung, sungguh ia adalah penyembelihan  (HR Bukhori)

bersambung Bagian 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar