27 Nov 2010

Stop Warnet Berbilik Rapat Pengundang Maksiat !

Jika saja terungkapnya cerita dan kejadian pasangan yang tertangkap basah bermesum ria di bilik internet hanya satu dua kali, rasa-rasanya ide warnet tanpa bilik sehat mungkin tak terlalu signifikan untuk dikaji. Namun kenyataan berbicara lain, bilik warnet yang tertutup ternyata teramat sering menjadi sarana pelampiasan sepasang kasih untuk memadu hasratnya. Dari mulai ‘sekedar’ bemesraan dan berpegangan tangan, hingga ‘total’ berhubungan badan pun bisa dilakukan di bilik sempit tersebut. Setidaknya di internet ada beberapa foto hasil dari rekaman CCTV yang menunjukkan hal itu benar-benar terjadi. Ini soal bermesraan dan mesum, entah berapa lagi yang juga sukses membuka-buka situs-situs porno dengan adanya bilik warnet yang tertutup tersebut. Saya teringat jargon sederhana yang sering diulang-ulang bang Napi di sebuah program kriminal rutin, ia berpesan dengan garangnya : “kejahatan datang bukan hanya ada niat saja, tapi kejahatan juga datang karna ada kesempatan. waspadalah,.....waspadalah,....waspadalah “ . Nah kesempatan itu pun datang dengan begitu mudahnya, saat dunia yang begitu luasnya dijelajahi dalam sebuah bilik tertutup pengundang maksiat itu.

Sebagai pelengkap bahasan ini, perlu rasanya saya tampilkan beberapa kejadian dan peristiwa sebagai contoh bahwa bilik warnet yang tertutup, adalah sarana baru, murah dan meriah untuk pelampiasan hasrat sepasang muda-mudi saat ini. 

Kisah pertama dituliskan oleh seorang blogger kompasiana :

Pernah sepulang kuliah saya mampir sebentar ke warnet untuk mengerjakan tugas dari dosen. Setelah sekitar 30 menit saya ingin kebelakang. Setelah selesai dari belakang saya langsung ingin menuju bilik warnet yg saya pakai. Karena bilik 1 dengan bilik yang lainnya berdempet2an saya bingung bilik mana yang saya gunakan tadi. Lalu tanpa rasa bersalah…”upzzz….ternyata saya salah membuka bilik yang ternyata saya menyewa bilik 4, malah membuka bilik 3. Dan ternyata saat saya membuka bilik no. 3 tidak sengaja saya melihat 2 remaja SMP sedang bercinta dengan pakaian setengah telanjang….upzz…saya kaget dan malu sekali. Tanpa berpikir panjang saya langsung lari masuk menuju bilik saya, mengemasi dompet, hp, dan flasdisk yg berceceran di dalam bilik lalu ke kasir operator dan pulang.

Sumber : http://unik.kompasiana.com/2010/09/28/warnet-hotel-multifungsi/

Kedua , adalah sebuah berita nyata penggerebekan di sebuah warnet di ‘kota kecil’ Banyumas !
 Setidaknya dua pasangan pemuda ditangkap dalam Operasi Cipta Kondisi yang dilakukan Polres Banyumas di warung-warung penyedia jasa internet kemarin (12/8). Petugas Satreskrim Polres Banyumas yang dipimpin Iptu Malvino menemukan sepasang kekasih sedang berciuman dan sepasang lagi bertelanjang bulat di bilik warnet.
Pasangan yang tepergok berciuman di bilik Richie.net itu adalah Mt dan IN, siswa salah satu SMA negeri ternama di Purwokerto. Sedangkan pasangan yang tepergok bertelanjang bulat di salah satu bilik di lantai 2 Leon.net adalah Ir, 18, siswa sebuah SMK swasta, dan perempuan pengangguran berusia 22 tahun berinisial Tr.
Selanin empat pemuda tersebut, polisi menyita dua CPU di Richie.net, satu CPU di sovia.net, dan satu CPU di Leon.Net. ”Di CPU tersebut ditemukan banyak sekali video porno yang memang disediakan pengelolanya. Pengguna warnet tinggal menonton video tersebut. Kami sita CPU tersebut dan kami periksa pengelolanya,” ujar Kasatreskrim Polres Banyumas AKP Zaenal Arifin malalui Kepala Unit II Satuan Reserse dan Kriminal Polres Banyumas Iptu Malvino kemarin.
Sumber : http://www.radarjogja.co.id/component/content/article/22-cover-story/10121-temukan-pasangan-bugil-di-warnet?directory=95

Nah, anda bisa buktikan dan bayangkan sendiri betapa bilik warnet itu menjadi sarana kenestapaan yang murah, sehingga bahkan muda-mudi yang terbakar asmara itu dengan mudahnya bermesraan bahkan hingga telanjang bulat ?  . Mari kita bahas dengan sederhana apa yang sebenarnya menyebabkan hal ini , dan mengapa bilik warnet menjadi tempat yang efektif untuk kemaksiatan tersebut.

Pertama : Dosa adalah hal yang kita takut orang lain mengetahui kita melakukannya. Karenanya, ketersediaan bilik tersembunyi akan meminimalisir ketakutan itu. Ia merasa bebas berselancar karena meyakini tidak ada yang mengetahui ia melakukannya. Bisa jadi ia adalah anak manis di rumah, atau aktifis di lingkungannya, tapi juga pelanggan situs porno saat terjerembab dalam sebuah bilik sempit di warnet, barangkali yang dilengkapi dengan kunci !

Kedua : Setiap pengalaman dosa akan menuangkan noda kecil dalam hati, semakin lama terulang maka akan semakin menjadi biasa  dan tidak disesali. Begitulah lingkaran setan internet, pengguna pemula biasanya akan takjub dengan berita-berita yang dihiasi dengan artis-artis cantik dan gossip-gosip seputarnya. Pada kesempatan selanjutnya ia akan ‘ketagihan’ dan berusaha meningkatkan kualitas berselancarnya, maka kali ini foto-foto berbikini menjadi target berikutnya. Ini mirip seorang pemuda yang tertarik saat melihat judul berita perkosaan yang sangat manipulatif seperti “ Indah digilir lima orang teman sekolahnya”, maka kesempatan berikutnya ia akan tertarik untuk membaca cerita dewasa dan cerita panas yang begitu banyak berserakan di dunia maya. Nah, pengalaman ini jika berkelanjutan –plus dengan fasilitas bilik tentunya- akan sampai pula pada ‘menikmati’ situs porno yang sesungguhnya, bahkan mendownload film-film yang tersedia.

Ketiga : Jika seorang berduaan dengan lawan jenisnya maka yang ketiganya adalah setan. Maka apa kita bayangkan, jika dua remaja lain jenis yang sedang jatuh cinta, kemudian berada di sebuah bilik sempit, sementara pihak ketiganya adalah situs-situs porno ?  Maka yang terjadi adalah semacam ‘tutorial’ dan ‘provokator’ untuk berbuat yang lebih jauh di bilik sempit itulah. Dan seperti biasanya, jika hasrat syahwat sudah menguasai seseorang, maka sepertiga jalan logikanya telah tertutupi. Karena itulah mereka rela hingga bertelanjang bulat di tempat yang sebanarnya masuk kategori tempat umum,

Keempat : Bisa jadi yang terjadi adalah efisiensi dan penghematan dari sisi ekonomi. Artinya, bisa jadi pelaku memang sebelum telah berkutat dengan aktifitas perzinaan yang rutin dan intensif di luar sana. Maka keberadaan bilik warnet yang tertutup rapat adalah alternatif pengganti yang murah meriah dari pada menyewa kamar hotel dengan kelas paling teri sekalipun.Cukup dengan Rp 4000-an per jam sudah didapatkan ruangan yang sama-sama tertutup dan sama-sama ber AC dan bertoilet ! Apa lagi yang menghalangi jika keimanan sudah benar-benar rapuh tak terkendali ?

Kelima : Hal ini ditambah lagi dengan kurangnya kontrol dari pihak pengelola dan operator warnet. Sejak awal mereka membangun bilik tertutup adalah sebuah kesalahan. Namun ini kemudian berlanjut dengan lemahnya pengawasan. Tidak tersedianya CCTV, atau cermin besar panjang untuk memantau semua aktifitas yang terjadi. Atau bahkan pengelola dan operator tidak berani menegur saat hal-hal tersebut benar-benar terjadi. Mereka memilih berdiam dan menerima lembar rupiah yang diyakini itu adalah bagian dari rejeki yang berkah bagi dia dan keluarganya ?

Akhirnya, pekerjaan rumah untuk mewujudkan warnet sehat tanpa bilik penyebar maksiat benar-benar sudah ada di hadapan. Mari sempatkan diri menulis, menggalang dukungan , menyebar ajakan, memberikan pemahaman, demi terwujudnya warnet sehat secara khusus, dan internet sehat secara umum.  Postingan seputar warnet dan internet sehat, insya Allah akan terus berlanjut ! Salam Optimis

DUKUNG KAMI DALAM FESTIVAL BLOG 2010 INTERNET SEHAT dengan memberikan komentar pada postingan  Membangun Indonesia Hebat dengan Internet Sehat

Terima kasih

5 komentar:

  1. hm,... saya malah berjumpa langsung dengan pelaku, pak. siswa SMA di Solo.
    Warnet ber bilik memang sudah multifungsi sekarang. sudah jadi rahasia umum, itu,.
    setelah kopi darat, barangkali kalau kalangan 'mahasiswa/karyawan/orang dewasa' akan melanjutkannya di hotel. tapi kalo remaja setelah kopdar ya ke Warnet,.
    semacam pendekatan level dua. sudah marak sekarang.

    BalasHapus
  2. salam sobat
    setuju, kalau distop saja warnet yg berbilik rapat pengundang maksiat.
    lebih baik tak berbilik.

    BalasHapus
  3. bagus juga.. Scara lebih menghemat pengeluaran si pengelola warnet utk biaya pembuatan bilik & kapasitas komputer bisa diperbanyak :D

    BalasHapus
  4. dulu zamannya wartel gak ada yang namanya wartel mesum ya....

    BalasHapus