4 Des 2009

Hari Raya yang terlupakan

Dua hari raya kaum muslimin telah berlalu dalam waktu kurang dari tiga bulan ini. Kita semua pasti merindukan kembali hari yang mulia dan penuh bahagia tersebut. Semestinya, kerinduan semacam ini bisa kita obati setiap pekan, yaitu saat hari Jumat hadir di hadapan. Karena Allah SWT juga menjadikan hari Jumat sebagai hari raya kaum muslimin. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda tentang hari Jumat : Sesungguhnya ini adalah hari raya yang dijadikan Allah untuk kaum muslimin  (HR Ibnu Majah) .

Namun sayangnya, betapa sering hari Jumat itu terlewat begitu saja. Tanpa makna sebuah hari raya. Kemuliaan hari Jumat banyak tertutupi di masyarakat kita, salah satunya karena kesibukan pekerjaan, khususnya bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Bahkan hingga menjadikan sholat Jumat menjadi ajang istirahat siang di sela-sela penatnya pekerjaan. Disadari atau tidak, kesibukan pekerjaan dan aktifitas telah menjauhkan kaum muslimin dari semangat memuliakan hari Jumat. Hari Jumat disamakan dengan hari lainnya, nyaris tiada ada bedanya.

Tulisan ini kami maksudkan untuk mengingatkan kembali seputar keutamaan hari Jumat serta amal-amal apa saja yang bisa kita jalankan di dalamnya. Pembahasan seputar amal ibadah di hari Jumat sesungguhnya bukanlah hal yang baru, para ulama selalu membuat bab khusus yang membahas tentang hari Jumat dalam kitab-kitab fikih yang mereka susun. Semuanya didukung dengan banyak dalil shahih yang menegaskan kembali tentang kemuliaan dan keutamaan hari Jumat. Mari bersama kita intip sebagiannya. 

Pertama : Tentang Keutamaan-keutamaan Hari Jumat. Diantara sekian keutamaan hari Jumat adalah dihapuskannya dosa-dosa dan dikabulkannya banyak doa. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : Sholat lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dan Romadhon ke Romadhon, adalah penghapus dosa antara satu dan lainnya selama dijauhi dosa-dosa besar. (HR Muslim). Pada hari Jumat kita dianjurkan memperbanyak doa, bahkan disebutkan ada waktu-waktu khusus yang dijanjikan setiap doa yang terpanjatkan akan dikabulkan. Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah menyebutkan hari Jumat kemudian bersabda : “ Di dalamnya ada satu saat (sejenak waktu) yang tidaklah seorang hamba Muslim berdiri shalat meminta sesuatu kepada Allah bertepatan dengannya melainkan Allah pasti memberinya “ ( HR Bukhori Muslim). Setidaknya dengan dua keutamaan di atas, cukup menjadi alasan bagi kita untuk bahagia dan bersemangat dalam menyambut hari Jumat setiap pekannya.

Kedua : Tentang amalan yang bisa dilakukan pada hari Jumat. Sesungguhnya amalan hari Jumat tidak hanya seputar ibadah wajib berupa sholat Jumat berjamaah di masjid saja. Ada beberapa amalan sunnah yang menghiasi hari Jumat dari awal pagi hingga malamnya. Dimulai dari persiapan menuju sholat Jumat, kita disunahkan untuk mandi, memakai wangi-wangian, dan bahkan memakai pakaian terbaik yang kita punya. Jika kita perhatikan, sunnah-sunnah ini sangat identik dengan sunnah pada dua hari raya yang lainnya. Selain amalan tersebut, pada hari Jumat kita juga disunnahkan untuk membaca surat Al-Kahfi dan  memperbanyak membaca sholawat.    Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat maka (Allah) meneranginya dari cahaya (selama waktu) antara dua jumat “ (HR Nasa’I) . 

    Akhirnya, kita sudah mengumpulkan banyak alasan untuk memperlakukan hari Jumat sebagai hari raya yang mulia. Selamat menyambutnya dengan gembira dan mengisinya dengan amalan-amalan yang utama. Semoga setiap Jumat suasana keberkahan hari raya mampu meliputi rumah dan hati kita. Wallahu a’lam bisshowab
* dimuat di Rubrik Tausiyah Suara Solo Suara Merdeka , Jumat 4 Des 2009

8 komentar:

  1. rindu hari raya dan bulan Ramadhan Mas terimakasih artikel bagusnya salam kenal

    BalasHapus
  2. salam sobat
    iya memang kalau di INDONESIA ,,terlupakan ya kalau hari jum'at merupakan hari raya mulim.
    tapi kalau di tempat saya berada,,terasa sekali ,hari kamis dan jum'at libur,,makanya harijum'at hari istimewa kaum muslim dan hari wajib sholat jum'atan.

    BalasHapus
  3. @munir ardi : salam persahabatan, terima kasih atas kunjungan dan komenntnya, semoga keberkahan hari raya selalu kita rasa
    @nura : ya bu, beda sekali memang ... di sana hari Jumat begitu dinanti karena sekalian libur

    BalasHapus
  4. Sepertinya emang enak kalau Jumat diliburkan ya... jadi terasa 'keistimewaannya'.
    Nice post mas...

    BalasHapus
  5. @bu reni : ya minimal apa yang ada saat ini berusaha kita optimalkan, selamat menyambut hari raya pekanan

    BalasHapus
  6. terima kasih pencerahannya, mas hatta. ternyata jumat hari yang memberikan banyak hikmah. doh, sungguh di luar kesadaran saya.

    BalasHapus
  7. Kalau saya lebih sepakat hari Jumat tetap masuk kerja, jadi terlihat syi'ar Islamnya, bagaimana orang2 yg bekerja berbondong-bondong ke mesjid untuk sholat Jumat.

    BalasHapus
  8. Lebih aneh lagi, sebagian orang menjadikan hari Jumat sebagai hari penyembuhan penyakit insomnia alias susah tidur. Hal ini terbukti dari banyaknya orang yang tertidur pulas justeru ketika khatib sedang berkhutbah. Semoga Jumat dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk beramal, di antaranya dengan mendengarkan khutbah Jumat dengan seksama.

    BalasHapus