30 Nov 2009

Minta Maaf itu Mesra

Meminta maaf adalah pekerjaan ringan yang hanya membutuhkan syarat : pengakuan atas kesalahan dan kelemahan kita. Tidak disebut permintaan maaf yang tulus jika masih diselubungi perasaan tidak bersalah dan kesombongan. Padahal setiap kita sejatinya memang bertaburkan kesalahan dan kekurangan. Karenanya, semestinya meminta maaf harus menjadi kebiasaan yang tidak bisa kita tinggalkan.

Meminta maaf antara suami istri bukanlah upacara simbolik semacam hari raya Idul Fitri semata. Meminta maaf juga tidak perlu menunggu adanya sebuah konflik yang membuat hati suami istri berjarak. Meminta maaf cukuplah menjadi kebiasaan sederhana setiap kita merasa kurang optimal atas hal-hal yang kita lakukan. Bahkan saat tidak ada satupun kesalahan yang kita lakukan, minta maaf tetap bisa kita ungkapkan. Inilah yang akan mengundang kemesraan kita sekaligus potensi kesombongan yang ada dalam diri kita.

Apalah kita jika harus berat dalam meminta maaf pada suami atau istri kita ? Sementara manusia terbaik yang pernah ada, Rasulullah SAW juga tanpa canggung meminta maaf pada istrinya. Dari Shofiyah ra, Rasulullah bersabda padanya : Wahai Shafiyyah, aku minta maaf kepadamu atas perlakuanku kepada kaummu karena mereka telah mengatakan saya begini dan begitu  (HR Abu Nu’aim dan Ibnu Asakir)

Terakhir, kita perlu merenungi sebuah kisah romantis salah satu sahabat Rasulullah SAW yang utama. Yang lisannya tak pernah kelu dalam meminta maaf. Hatinya pun tak merasa gengsi saat berharap ridho dari istrinya. Bahkan ia merangkai permohonan maafnya dalam sebuah gelaran baris-baris puisi yang indah. Ini bukan sekedar permohonan maaf biasa, namun ada energi kemesraan di dalamnya. Lebih dari itu, Abu Darda lebih terlihat sedang berkata-kata mesra dari hanya sekedar meminta maaf. Ternyata, dalam meminta maaf pun ada seninya. Sebuah seni yang menambah mesra. Subhanallah.

Kisah Permohonan Maaf Abu Darda pada Istrinya


Abu Darda adalah salah seorang sahabat yang romantis, suatu ketika ia berpesan pada istrinya : Bilamana engkau melihatku marah, maka relakanlah aku. Dan bilamana aku melihatmu marah, aku pun akan merelakanmu.
    Kemudian Abu Darda melantunkan sebuah syair cinta dan permohonan maafnya :

Berilah maaf atas kesalahanku
Cintaku niscaya menyertaimu selalu
Janganlah menyebut keburukanku
Kalau aku marah terbawa nafsu
Janganlah mentatahku
Seperti kau sekali melubangi kayu
Sebab engkau tidak tahu
Bagaimana rasa terasing diriku
Jangan banyak mengeluh
Lalu daya menjadi rapuh
Hatikupun menjadi tak acuh
Dan semua hati terpecah belah
Aku lihat di hati cinta dan luka parah
Bilamana bertemu cinta tetap pergi tak mau mengalah


Aduhai hati yang diberi hanif,  lihat sejenak kembali kata-kata Abu Darda di atas. Dengan sedikit kita merenung, sudah jelas bahwa yang diinginkan Abu Darda bukan sekedar keridhoan istrinya atas kesalahannya. Ada misi tersembunyi dibalik semua itu. Abu Darda sesungguhnya ingin menyanjung istrinya dengan kata-kata mesra. Maka dihiasnya dengan ungkapan maaf yang berbalut puisi mesra. Namanya juga romantis, pasti kreatif !

16 komentar:

  1. Bener tuh, Tadz...hehe.. :) (Padahal ane belum ngalamin..hehe...)

    BalasHapus
  2. bener akh, tapi sayang antum belum ngalamin ...he2. oke kita cuma bisa mendoakan aja

    BalasHapus
  3. @amatsoleh : boleh2 saja ,semoga bermanfaat .... tidak ada syarat sebelum copas harus ngasih komentar dulu kok .. :-)

    BalasHapus
  4. salam sobat
    iya mesra banget,,
    patut diteladanipermohonan maafnya,,unukpara suamipada istrinya.

    BalasHapus
  5. @nura : teruma kasih kunjungan dan kommentnya ... semoga Allah SWT memberikan kemudahan dalam prakteknya

    BalasHapus
  6. Sipp...sippp dech...!!!

    ana tinggal menunggu saatnya tiba saja...
    semoga Alloph memberikan yg terbaik untukq..
    Aaamiiin.........

    BalasHapus
  7. @ihsan : jangan hanya menunggu, segera melangkah dan mengusahakan ... semoga berkah dan mudah insya Allah

    BalasHapus
  8. Aaamiiin.....

    melangkah dengan pasti en OPTIMIS!!!!

    BalasHapus
  9. Bagus... untuk bahan renungan dan instropeksi, Mohon share u/dibagikan kepada teman2 yg lainnya....

    BalasHapus
  10. Bagus... untuk bahan renungan dan instrospeksi, mohon share u/dibagikan kepada teman2 yang lainnya...

    BalasHapus
  11. meminta maaf dan memaafkan.
    sungguh indah.

    BalasHapus
  12. Boleh juga dimuat puisi Abu Darda itu dlm versi asli bahasa Arabnya, Ust.. Pasti lebih indah.. =)

    BalasHapus
  13. Indahnya hati yang selalu meminta dan memberi maaf sesama

    BalasHapus
  14. bagus banget...agar kita senantiasa slalu mengalah dalam setiap hal...,mohon share u/ di bagi2 ke teman2 yg lain....makasih...

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah,suami ku jg slalu minta maaf stlah marah,dan jg slalu memaafkan ksalahanku.
    I love my hubby^^v

    BalasHapus