7 Mei 2009

Gerakan-gerakan Mesra ala Rasulullah SAW

Program romantis kali ini adalah : melakukan gerakan-gerakan mesra. Tanpa harus mengeluarkan banyak energi untuk melempar kata-kata. Terkadang efeknya lebih menghujam dari satu dua kata cinta, yang mungkin telah sering terdengar dan diulang-ulang. Lalu apakah gerakan-gerakan mesra itu ? Jangan segera membayangkan tulisan ini memuat parade erotis nan sensual antara suami istri. Tidak selamanya yang mesra itu harus vulgar, erotis dan penuh gairah. Bahkan sebaliknya, seringkali gerakan-gerakan sederhana tanpa syahwat justru lebih dalam merasuk ke dalam jiwa. Ini yang jarang dihasilkan oleh gerakan-gerakan erotis. Gerakan atau sentuhan erotis, selama ini lebih banyak menggugah insting seksual kita daripada menggetarkan hati dan menggerakkan rasa. Ia hanya membuat jantung berdegup lebih kencang, badan terasa panas hingga keringat bercucuran. Selebihnya, ia adalah gejolak yang menunggu untuk diletupkan. Dan biasanya berakhir dengan hubungan seksual. Selesai.

Kali ini kita akan menyibukkan diri kita dan pasangan dengan gerakan-gerakan mesra yang sederhana. Bukan tidak mungkin akan sering kita lakukan. Tentu saja di rumah atau di dalam kamar pada situasi yang memungkinkan. Mengapa sesering mungkin ? Filosofis sederhananya bisa kita dapatkan pada barisan panjang makhluk yang bernama semut. Setiap kali semut bertemu dengan sejawatnya, tanpa ragu mereka bersalaman –atau entah berciuman-. Yang jelas itu dilakukan tanpa ancaman sebuah kebosanan. Ini perilaku menakjubkan dan semestinya kita tidak perlu terburu-buru merasa kalah dari semut.
Lantas seperti apakah contoh gerakan mesra yang sederhana itu ? Insya Allah, jawabannya akan kembali kita temukan dalam potret rumah tangga ideal sepanjang masa, Rasulullah SAW dan para istri-istri beliau. Berikut sebagian di antaranya, semoga menjadi inspirasi yang bisa segera dipraktekkan :

a. Saling Menempelkan Pipi
Dari Aisyah ra, ia menceritakan : Ketika itu hari ied, orang-orang Sudan bermain denga perisai dan pedangnya. (Aku lupa) apakah aku yang meminta, ataukah Rasul yang menawarkan : Apakah engkau berhasrat menontonnya ? Maka aku berkata : Ya. Lalu beliau mendirikan aku di belakangnya, dan menempelkan pipiku dengan pipinya. Dan Rasul bersabda ke pada mereka : Teruskan wahai Bani Arfidah ! Hingga aku merasa bosan, beliau Shallallahu ‘Alaihi Wassalam berkata : Sudah cukup bagimu ? Aku berkata : Ya, Lalu beliau bersabda : Maka menyingkirlah (HR Bukhori (949) dan Muslim)

b. Memeluk istri sebelum mandi
Dari Aisyah ra, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam biasa mandi setelah bersebadan, kemudian beliau mengeloni saya sebelum saya mandi “ (HR. Sa’id bin Manshur dan Ibnu Abi Syaibah)

c. Mencubit dengan Mesra
Dari Shafiyyah ra, ia berkata : Suatu malam beliau (Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam) memboncengkan saya di bagian belakang ontanya. Saya mulai mengantuk, lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mencubit saya dengan tangannya seraya bersabda : Duhai orang ini ! Tahan sedikitlah (jangan mengantuk) !Wahai putri Huyay ! (HR Ibnu ‘Asakir dan Abu Nu’aim)

d. Menyentuh Kepala Pasangan
Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Pada suatu malam Nabi menghilang dariku. Aku kira beliau sedang pergi ke tempat Mariyah (budak perempuannya), Aku pun bangun meraba-raba dinding. Tiba-tiba aku dapati beliau tengah berdiri sholat. Lalu aku sentuhkan tanganku pada kepala beliau untuk mengetahui apakah beliau sudah mandi apa belum ?" (HR Ibnu Najjar)

e. Memijit Hidung Istri
Diriwayatkan : Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah ( HR Ibnu Sunni )

f. Memegang dan meremas telapak tangan
Dari Abu Said AlKhudry ra, Rasulullah bersabda : Sesungguhnya seorang lelaki jika memandang istrinya dan istrinya pun memandang kepadanya, maka Allah akan memandang kedua insan itu dengan pandangan rahmat. Kemudian jika ia (laki-laki itu) memegang telapak tangan (istri)nya, maka dosa-dosa kedua insan itu akan berjatuhan dari sela-sela jemarinya (HR Maisarah & Imam Ar-Rafi’I )

g. Ciuman ringan usai berwudhu
Dari Aisyah ra, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam biasa mencium istrinya setelah wudhu kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya (HR Abdurrozaq)
Dari Aisyah ra, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam pernah mencium salah satu istrinya, kemudian beliau berangkat untuk menunaikan shalat dan tidak berwudhu lagi (HR Ahmad dan Arba’ah, dimana perawi hadits ini tsiqoh )
Nah, tunggu apalagi ? Serangkaian paket romantis telah diluncurkan, segera agendakan untuk menghias hari-hari Anda dan pasangan. Lebih sering lebih baik. Dijamin tidak akan membosankan. Apalagi jika Anda lebih inovatif lagi dari hari ke hari. Subhanallah

2 komentar:

  1. ha-ha-ha coba ah...tp ntar kalo udah mbojo. maklum blum laku...

    BalasHapus