26 Des 2008

artikel : Banyak Jalan untuk Studi Luar Negeri

Anggapan orang keluar negri itu susah, karena hanya orang-orang pintar yang bisa menembusnya adalah anggapan yang jelas salah. Prosentase syarat 'pintar' memang ada, seperti ujian tertulis dan TOEFL misalnya, tetapi bukan itu yang utama. Kunci sederhananya justru pada informasi. Mereka yang lebih cepat mendapatkan informasi, akan lebih cepat hengkang belajar di luar negri. Ini jika kita termasuk 'masyarakat biasa' yang mengandalkan beasiswa. Bagi mereka para borjuis kaya rasa tak perlu repot-repot cari informasi beasiswa. Mereka cukup mendatangi pameran-pameran pendidikan luar negeri, mendaftar dan membayar, selesai !
Tapi bagi kita yang secara umum 'tidak bisa keluar negri tanpa beasiswa', maka kuncinya memang harus teliti dalam mencari informasi. Kunci pertama adalah informasi. Nah berikut ini , beberapa pos-pos khusus yang bisa memberikan informasi beasiswa yang detil dan insya Allah cukup memuaskan.

1) DEPDIKNAS dan DEPAG PUSAT
Ini jalur yang seratus persen resmi. Biasanya setelah kunjungan kedua pemimpin negara atau menterinya, ada perjanjian kerja sama khusus mengenai pertukaran pelajar atau pemberian mahasiswa. Karena sifatnya beasiswa khusus, maka biasanya jelas-jelas ada kuota yang terbatas. Biasanya pula proses penyaringan dan seleksi melalui kedua departemen tadi. Keuntungannya, karena kerjasama resmi, biasanya pendaftaran dibuka secara rutin tahunan. Jadi kalau belum berhasil tahun ini, bisa mencoba lagi di tahun selanjutnya.
.
2) Kedutaan Besar Negara Asing di Jakarta
Umumnya beberapa universitas pemerintah di luar negeri yang belum terlibat kerjasama resmi dengan pihak Indonesia, mereka menitipkan informasi pendidikan dan beasiswanya pada Kedutaan Besar mereka di Jakarta. Memang agak rumit dan perlu modal juga karena kita harus bertandang ke ibukota, mencari lokasi dan berikutnya berbasa-basi cas cis cus untuk mengorek informasi secara lebih detil.

3) Lembaga Internasional atau Yayasan- yayasan Khusus
Beberapa Lembaga Internasional biasa menjadi fasilitator pengiriman mahasiswa ke luar negeri, atau setidaknya menjadi gudang informasi pendidikan luar negeri. Biasanya bergantung dengan bidang konsentrasi yang mereka geluti. Lembaga yang menangani masalah politik biasanya memiliki akses ke beberapa universitas yang memberikan beasiswa di bidang politik. Begitu pulang bidang-bidang yang lainnya.

4) Perkumpulan Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri
Hampir di semua negara tujuan studi mahasiswa Indonesia telah berdiri perkumpulan yang menjadi wadah mereka beraktifitas dan berorganisasi di luar negeri. Biasanya memakai nama yang hampir seragam, yaitu PPI ( Perhimpunan /Persatuan Pelajar Indonesia), seperti di Sudan, Saudi, dan India misalnya. Ada juga yang memakai nama lain seperti PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) di Mesir, serta KIBAR di Inggris Raya.
Biasanya mereka membuat situs khusus sederhana yang memuat profil organisasi serta hasil-hasil tulisan para anggotanya. Terkadang pula disajikan informasi perkuliahan di negara tersebut. Jika Anda membuka situs tersebut dan tidak mendapatkan informasi apapun, jangan khawatir karena Anda bisa meminta informasi tersebut via imel.

5) Jalur pribadi Alumni
Ini jalur yang lebih fleksibel tapi terkadang memberikan informasi yang lebih detil dari jalur yang lainnya. Maka carilah di antara teman atau kerabat, jika ada beberapa yang tamatan luar negeri, maka itu adalah kesempatan untuk menggali informasi langsung dari pelakunya. Bukan tidak mungkin mereka akan menunjukkan tempat atau orang dimana Anda bisa segera menindak lanjuti keinginan untuk segera keluar negri. Yang jelas, dengan mendatangi para alumni bukan sekedar informasi yang akan di dapat, tetapi juga motivasi, nasehat yang tidak kalah pentingnya bagi mereka yang mau ke luar negeri.

6) Situs Beasiswa
Kalau yang seperti ini sebenarnya sudah jadi kerjaan mahasiswa masa kini. Tidak perlu banyak penjelasan lagi, tinggal datang ke warnet atau bawa laptop ke hot spot area, siapin sedikit logistik seperti teh botol dan roti, klik langsung berselancar di dunia maya. Tak perlu repot-repot mesin pencari Google atau Yahoo siap melayani. Ketik saja kata kuncinya : beasiswa, scholarship, atau langsung nama universitas luar negri yang Anda tertarik menyambanginya. Untuk informasi lebih mendalam bisa juga melirik ke situs alumni atau milis-milis tertentu yang berhubungan dengan mahasiswa di luar negeri. Segepok informasi akan Anda dapatkan, dan bisa segera ditindak lanjuti.

7) Pameran Pendidikan Luar Negeri
Yang satu ini agak jangan terdengar kecuali di kota-kota besar. Itupun hanya sebatas negara-negara tertentu dan biasanya bersifat komersial, artinya bukan bagi mereka yang cari beasiswa. Tapi setidaknya bisa juga jadi ajang mencari pengalaman dan informasi.

A. SEBELUM KITA BERANGKAT !
Sudah banyak informasi beasiswa kita kumpulkan, hasrat hati untuk segera terbang tidak lagi bisa di tahan. Maka tunggu apa lagi ? Segera saja lakukan persiapan-persiapan yang lebih teknis dan terarah. Sekali lagi, belajar di luar negeri bukanlah impian sebagaimana pandangan sebagian orang. Berikut langkah-langkahnya .

1) Menentukan Negara Tujuan Belajar
Informasi telah terkumpul, tapi itu tidak banyak menentukan langkah selanjutnya sebelum Anda benar-benar menentukan dinegara mana Anda akan menuntut ilmu. Setidaknya ada tiga hal yang bisa kita jadikan pertimbangan tentang menentukan negara tujuan kita belajar.

 Sisi Idealisme Keilmuan :
Maksudnya adalah, harus di akui bahwa ada beberapa negara atau kampus mempunyai keunggulan dalam ilmu-ilmu tertentu, dan lemah dalam cabang ilmu yang lain. Sehingga jika menuruti idealisme untuk memperdalam ilmu lebih optimal, maka bisa saja seseorang memilih suatu negara atau kampus yang unggul atau spesialis dalam cabang ilmu tersebut. Bukan bermaksud merendahkan satu negara dari negara yang lain, tapi ini adalah hal alamiah yang akan senantiasa ada. Belum ada satu negara atau universitas yang bisa unggul dalam setiap cabang ilmu.

Contoh dalam masalah ini cukup banyak ; belajar Auroteknika biasanya di Jerman, belajar Politik 'katanya' di Amerika, dan seterusnya. Khusus ilmu-ilmu keislaman, beberapa negara juga mempunyai spesialisasi yang berbeda, seperti : Saudi dengan ilmu Aqidah dan haditsnya, Mesir dengan ilmu Fikh dan Tafsirnya, Sudan dengan Hukum Islam dan Zakatnya, sementara Pakistan dan Malaysia dengan kajian Ilmu Ekonomi Islamnya.

 Sisi Pertimbangan Pribadi :
Adakalanya seseorang mempunyai hasrat yang begitu besar untuk belajar di negara tertentu. Alasan yang dipunya bisa beragam, dari yang masuk akal hingga tidak masuk akal. Mulai dari kecenderungan pribadi, finansial hingga latar belakang keluarga misalnya. Yang fanatik dengan segala berbau Amerika bisa dipastikan akan memilih negri Paman Sam itu untuk tempat studinya. Bagi sang anak mami papi mungkin akan memilih Malaysia atau Singapura, karena lebih dekat dan akan lebih sering untuk pulang dan melepas rindu. Bagi yang kantongnya pas-pasan lebih memilih negara-negara di Asia, entah di mana saja yang penting sesuai dengan kekuatan finansialnya.

 Sisi Realita Peluang :
Barangkali ini faktor yang paling realistis, yaitu peluang negara mana atau kampus mana yang terbuka bagi dirinya. Baik dari sisi waktu, maupun persyaratan. Banyak sekali tawaran beasiswa, tapi mungkin hanya satu dua yang cocok dengan latar belakang keilmuan kita. Sisi ini perlu kita pertimbangkan jika kita termasuk 'pemburu beasiswa'. Kuncinya satu, stand by mengikuti informasi perkembangan beasiswa, begitu terlihat peluang yang paling dekat dan memungkinkan, maka saatnya beraksi dan mengejarnya dengan lebih intensif.

2) Menjalani Pendaftaran, Tes penerimaan atau Korespondensi
Langkah berikutnya adalah AKSI ! Segera sambut peluang yang terbuka dengan segera mendaftarkan diri. Bisa melalui instansi yang resmi seperti DEPDIKNAS dan DEPAG, atau Kedutaan dan lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pengiriman mahasiswa ke luar negeri. Penuhi segala persyaratan, baik dari mulai kelengkapan dokumen (jika perlu diterjemahkan), hingga mungkin pemeriksaan kesehatan. Beberapa negara sangat tegas dalam masalah ini. Ada banyak cerita dalam masalah ini, seorang teman yang lulus ujian ke Madinah urung berangkat karena menderita sakit internis pada perutnya. Setelah pendaftaran biasanya ada semacam tes penerimaan, baik tertulis maupun lisan (interview). Siapkan diri jauh-jauh hari untuk masalah ini. Biasanya berkaitan tentang bahasa, dan sedikit pengetahuan umum. Banyak-banyaklah bertanya pada yang pernah mencoba.

Ada juga cara lain selain pendaftaran di dalam negeri, yaitu dengan mengirim langsung form aplikasi ke universitas tertentu di luar negeri, dan menunggu kabar resmi penerimaan Anda sebagai mahasiswa. Beberapa universitas membuka peluang seperti ini. Cara lain adalah dengan berkorespondensi dengan sahabat atau kenalan yang lebih dulu kuliah di luar negeri. Jika sudah jelas dapat dipercaya, maka Anda bisa mengirimkan dokumen-dokumen sebagai persyaratan pendaftaran di universitas tertentu. Biasanya koresponden tersebut akan 'gigih' mendaftarkan Anda dan bahkan hingga tingkat melobi untuk mendapatkan beasiswa. Setelah sukses, Anda akan dikirim tanda bukti diterima sebagai mahasiswa secara resmi dari pihak universitas. Tanda bukti itu sangat penting bagi Anda untuk mengurus visa keberangkatan di kemudian hari.

3) Persiapan Dana dan Keuangan
Setelah sukses diterima, jalan di hadapan Anda semakin jelas terbentang. Anda mulai bermimpi naik pesawat bahkan makan-makanan khusus untuk lidah internasional. Tetapi jangan terus bermimpi, Anda hanya bisa keluar negeri dengan persiapan dana yang mencukupi, bahkan saat Anda jelas-jelas mengantongi jatah beasiswa sekalipun. Ada beberapa istilah yang berhubungan erat dengan persiapan keuangan nantinya ;

 Beasiswa Penuh : Biasanya dari pihak universitas ada yang memberikan bentuk beasiswa penuh bagi mahasiswanya, yaitu berupa bebas biaya studi dan tetek bengeknya hingga akhir perkuliahan, plus asrama, makan dan uang saku untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Ini belum fasilitas lain-lain yang tidak kalah menarik seperti layanan internet gratis, kesehatan gratis, buku dan seterusnya. Contohnya di Universitas Islam Madinah, seorang mahasiswa mendapat gratis asrama, buku, gratis biaya kuliah, dan yang penting uang saku sekitar 800 real perbulan. Begitu pula progam beasiswa pasca sarjana di Khartoum International Institute for Arabic Language, Sudan menawarkan bagi mereka yang terpilih gratis biaya kuliah yang setara $ 2000, tempat tinggal gratis, plus uang saku $ 100 perbulan.
Beasiswa semacam ini juga kadang digelar oleh beberapa instansi pemerintah atau universitas di Indonesia. Mereka membiayai secara penuh dosen atau pegawainya untuk menuntut ilmu di luar negri, bahkan dengan gaji di dalam negeri yang utuh seperti sedia kala.

 Setengah Beasiswa : Yang dimaksud adalah fasilitas pembebasan biaya studi hingga selesai. Beberapa universitas di luar negeri menerapkan hal semacam ini. Jika mendapatkan beasiswa dengan jenis seperi ini, maka memang diperlukan usaha cukup untuk menggali dana dari sumber-sumber lain. Dari mulai anggaran kebutuhan pokok sehari-hari, biaya penelitian, transportasi, hingga komunikasi semua perlu diperhatikan.

 Sponsorship : Ini artinya ada pihak ketiga yang bersedia mendanai studi Anda plus hal-hal yang berkaitan dengannya hingga akhir studi. Bisa jadi pihak ketiga ini berupa Yayasan, Lembaga, Perusahaan atau bahkan perorangan. Ada yang rumit proses pengajuan bantuannya namun hasilnya paten, ada pula yang mudah tapi juga tidak terlalu signifikan. Urusan yang satu ini memang lebih sering mengandalkan jaringan. Jangan lupa siapkan proposal yang terbaik yang bisa Anda buat, dan terus mencari celah-celah untuk bisa menembus beberapa lembaga atau perusahaan yang bonafid. The Habibie Center, adalah salah satu lembaga yang telah dikenal sering memberikan sponsor beasiswa, tapi khusus program Doktoral dan benar-benar selektif dalam pemilihannya. Anda mungkin tertarik mencobanya.

 Biaya Mandiri ; Ini adalah puncak dari perjuangan Anda dalam mempersiapakan keuangan untuk studi di luar negeri. Di Indonesia belum banyak layanan bantuan pinjaman untuk mahasiswa, sebagaimana di Malaysia, karenanya Anda memang harus siap jauh-jauh hari sebelum memutuskan akan kuliah di luar negri. Segera hubungi relasi atau kerabat terdekat, siapa tahu mereka bisa membantu mencarikan solusi.

4) Mengurus Dokumen Perjalanan
Terbang ke luar negeri bukan perkara sepele, tapi cukup membutuhkan kesabaran khususnya bagi yang pertama ke luar negeri. Serangkaian proses telah menanti, dan semuanya membutuhkan ekstra teliti dan tentu saja adalah biaya. Berikut beberapa dokumen yang perlu kita persiapkan.

 Paspor
Paspor digunakan sebagai tanda pengenal Anda di luar negeri. Di dalamnya ada keterangan status Anda sebagai WNI, sekaligus negara mana saja yang telah Anda kunjungi. Pengurusan Paspor bisa dilakukan di Kantor Imigrasi terdekat, dengan syarat-syarat yang hampir mirip pengurusan SKKB di Kepolisian. Untuk persyaratan tidak terlampau rumit, yang agak susah adalah pengurusannya. Hati-hati dengan tawaran calo di sekitar kantor imigrasi. Memang lebih cepat tapi biaya jelas akan membengkak berlipat-lipat.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya :
1) Sebaiknya anda mengajukan permohonan sendiri ke Kantor Imigrasi dimana anda berdomisili.
2) Mintalah Tanda Bukti Permohonan kepada petugas loket.
3) Mintalah kwitansi pembayaran paspor anda kepada petugas/kasir.
4) Permohonan Paspor Biasa / SPLP dilakukan dengan mengisi formulir yang
telah ditentukan (Perdim 11), dengan melampirkan persyaratan sebagai
berikut :
 Keterangan Identitas Diri, berupa : bukti domisili ( KTP dan KK) serta bukti Identitas Diri (Akte kelahiran atau Akte perkawinan/Surat nikah atau Ijasah)
 Surat ijin dari instansi berwewenang, bagi yang akan bekerja di LN.
 Paspor lama, bagi pemohon yang telah memiliki paspor.
 Surat ijin dari instansi yang bersangkutan bagi Pegawai Negeri Sipil.

1) Biaya Paspor : Paspor 48 hal. : Rp. 260.000,-: dan Paspor 24 hal. : Rp. 110.000,- , meliputi biaya blanko, foto dan sidik jari

 Visa
Pengurusan Visa hanya bisa setelah Anda mendapatkan paspor hijau Anda. Dengan berbekal surat tanda diterima sebagai mahasiswa dari Universitas luar negeri, Anda bisa menuju Kedutaan Besar negara tersebut di Jakarta. Biasanya ada biaya khusus sekitar 100 US$, tapi terkadang untuk mahasiswa penerima beasiswa bisa digratiskan. Hati-hati, beberapa negara juga mensyaratkan tes kesehatan khusus sebelum mereka mengabulkan permohonan visa Anda. Bukan sekedar surat keterangan dokter, tapi pemeriksaan kesehatan lengkap dari ujung rambut hingga mata kaki. Anda harus ekstra hati-hati.

Berikut contoh persyaratan pengurusan visa dan biayanya untuk negara tujuan Amerika
Persyaratan :
1) Paspor dengan masa berlaku lebih dari 6 bulan dari tanggal meninggalkan Amerika dan kalau ada paspor lamanya di lampirkan juga paspor lamanya
2) Pas photo terbaru ukuran 5x5 = 1 lembar, berwarna latar belakang putih.
3) Surat sponsor
4) Photo copy KK
5) Bukti keuangan 3 bulan terakhir berupa rekening Koran atau tabungan yang di photo copy dari halaman depan yang ada namanya sampai halaman terakhir transaksi
6) Kalau istrinya ikut lampirkan Akte kawin photo copy
7) Kalau anaknya ikut ( masih usia sekolah ) lampirkan Akte lahir + kartu pelajar photo copy
8) Formulir harus diisi dan ditanda tangani ( pengambilan formulir harus lampirkan paspor asli ) waktu pengambilan jam 13 s/d 14 siang.
9) Orangnya harus datang menghadap

 Tiket Pesawat
Kali ini Anda benar-benar akan merasakan hawa luar negeri. Pengurusan tiket relatif lebih mudah. Dua pekan atau bahkan satu bulan sebelum keberangkatan anda bisa pesan tiket terlebih dahulu. Jangan meremehkan, ingat bukan Anda saja yang akan keluar negeri, di luar sana juga ada para bisnisman, anggota DPR, pejabat hingga TKI yang juga sering bolak-balik naik pesawat terbang. Jangan lupa untuk membandingkan harga di agen-agen pemesanan tiket. Jangan salah, selisihnya bisa sampai 20 $ hingga bahkan 100 $. Sstt.. sekedar bocoran saja, ada agen travel khusus untuk mahasiswa lho. Beda harganya terkadang mencapai 100 $. Namanya STA Travel, posisi di Jakarta silahkan hunting sendiri alamat pastinya.

 Surat Bebas Fiskal
Sekali bepergian ke luar negeri kita diharuskan membayar pajak fiskal ke luar negeri sebesar satu juta rupiah via udara, dan Rp 500.000 via laut. Pembayaran bisa dilakukan di seluruh Bandara yang mempunyai rute penerbangan ke luar negeri. Tetapi selalu ada perkecualian, misalnya saja mahasiswa yang mendapat beasiswa dari pemerintah alias utusan resmi negara, maka ia berhak mendapat bebas fiskal. Tahap pengurusan bebas fiskal secara sederhana sebagai berikut :

1) Minta surat dari institusi resmi yang memberikan kita beasiswa, semisal Universitas, Sekolah atau Yayasan/Lembaga. Surat tersebut harus ditandatangani oleh Atasan/Pimpinan Kantor.
2) Surat tersebut diantar langsung ke DEPAG atau Biro Kerjasama Luar Negeri (BKSLN) DIKNAS dengan melampirkan: Riwayat Hidup, Admission Letter dari Universitas, copy Passport, copy Stuned Award Letter, dan MOU antara RI dan Negara tujuan (jika ada).
3) BKSLN DIKNAS akan membuatkan surat ke Kepala Kantor Pajak Wilayah Jakarta IV untuk permohonan pembebasa Fiskal. Lalu Surat tersebut Anda antar ke Kantor wilayah Pajak Jakarta IV di belakang Menara Jamsostek Gatot Subroto.
4) Bila lampiran-lampiran di atas lengkap, maka saat itu juga akan mendapatkan persetujuan bebas fiskal. Surat bebas fiskalnya dapat diambil bila Anda sudah dapat menunjukkan visa jadwal keberangkatan (tiket pesawat), dan pasport asli. Surat ini harus ditunjukan kepada petugas fiskal di Bandara saat mau berangkat.
5) Packing Barang Bawaan

Anda benar-benar akan ke luar negeri, karenanya suka atau tidak Anda harus membawa barang bawaan yang lebih dari biasanya. Pengalaman mudik saja tidak cukup, kali ini Anda harus mempersiapkan segala sesuatunya ke negeri yang sebelumnya belum pernah Anda kunjungi bahkan bayangkan. Segara catat daftar barang bawaan yang akan Anda bawa, sesuaikan dengan kondisi tempat yang akan Anda tinggali. Beberapa logistik andalan bisa Anda bawa, apalagi jika jelas-jelas tidak akan di jumpai di negara tujuan Anda. Insya Allah logistik tersebut dapat mengobati kerinduan Anda di kemudian hari. Contohnya : Terasi, kering tempe, teri, sambel kacang, dan sebagainya yang merupakan khas daerah Anda, misalnya.

Model pakaian juga harus diperhatikan, begitu pula tebal tipisnya hendaknya menyesuaikan iklim negara tujuan Anda. Jangan salah, di negara gurun pasir seperti Sudan pun masih akan dijumpai musim super dingin setiap dua tahun sekali. Jangan lupa pula bawa obat-obatan pribadi yang setia menemani. Untuk menjaga saat perjalanan dan juga di tempat tujuan. Konon, mahasiswa Indonesia di luar negeri sangat menanti-nanti 'bantuan' obat-obatan dari Indonesia. Mirip pengungsi banjir saja. Yang jelas, beberapa memang lebih enjoy dan cocok dengan obat-obatan asli Indonesia. Patriot sejati.

6) Pengkondisian Keluarga
Saatnya ke luar negeri dan meninggalkan keluarga, atau anak istri tercinta. Jika Anda berkesempatan untuk membawa mereka, maka itu adalah lebih baik dan menyenangkan. Tetapi kesempatan itu sangat jarang dan tentu saja membutuhkan dana yang berlipat-lipat dari semestinya. Mengkondisikan keluarga, ini adalah hal penting yang harus diperhatikan. Ada banyak kasus orangtua yang shock dengan kepergian anaknya, meski awalnya mereka merestui dan suka rela. Jika Anda belum menikah, tampaknya akan lebih mudah. Tinggal meyakinkan orangtua Anda bahwa jagoan kecilnya telah berubah menjadi anak muda yang siap berjuang, dan berbuat terbaik untuk keluarga dan bangsanya. Orangtua manapun akan bangga dengan tekad yang kuat seperti itu. Lihatlah tangisan air mata mereka sebagai limpahan doa yang menyiram perjalanan Anda dengan keberkahan.

Jika dipandang perlu, tidak mengapa dengan membuat acara kecil-kecilan. Undang keluarga, teman atau tetangga terdekat. Kita ingin mendengar nasehat dari mereka. Jangan lupa tulis dan bacalah saat pesawat telah mengudara, itu semua akan menguatkan semangat kita saat kesulitan menimpa.

Saya ingat dengan acara perpisahan menjelang keberangkatan saya ke Sudan. Beberapa keluarga berkumpul dan suasana sangat mengharukan. Saya jadi ingat lagu waktu masih sekolah : Desaku yang Ku Cinta… ! . Menjelang keberangkatan, saya buka mushaf Al-Quran dan terbata-bata melafalkan :
" Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat (mencari ilmu pengetahuan atau berjihad), yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu. " ( QS At-Taubah 112)

Buatlah acara perpisahan yang sederhana tetapi tetap berkesan. Tegar dan tegarlah karena ini hanya bagian kecil dari sunnah kehidupan ; ada pertemuan ada perpisahan.

u/ gambaran lebih luas : baca buku kami " Agar Ngampus tak sekedar Status " Indiva Media Kreasi, 2008

2 komentar:

  1. Wow,puas bacanya,tapi masih ada yang kurang, persiapan teknisnya kira-kira apa aja ya (khususnya yang bawa keluarga) dari pengalaman pribadi? Misal,barang-barang yang perlu dibawa dari indonesia,karena ada sebagian yang saya baca,seperti di eropa,barang-barang elektronik seperti rice cooker lebih baik bawa dari indonesia.Trims sebelumnya...

    BalasHapus
  2. wah, kalo mau lebih lengkapnya, memang paling pas baca bukunya (promosi nih).Ok, paling aman memang nanya dulu sama yang udah di sana, apa saja yang paling diperlukan dibawa dari indonesia. karena tiap tempat beda2 kan ? tambah satu tips lagi : bawa oleh2 buat mahasiswa senior disana, insya Allah menambah ukhuwah, kesan pertama begitu berbeda ..

    BalasHapus